Pengertian Tindak Tutur Direktif
Searle (dalam Leech, 1993:164) memberikan batasan mengenai tuturan direktif, yaitu tuturan yang bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur. Senada dengan pendapat tersebut, Gunarwan (1994:48) mendefinisikan tindak tutur direktif sebagai tindak tutur yang dilakukan oleh penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu.
Menurut Yule (2006:93), “Direktif ialah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu”. Selanjutnya Ibrahim (1993:27) mendefinisikan “Direktif adalah mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh mitratutur”.
Ibrahim (1993:27) menyatakan bahwa:
Tindak tutur direktif (directives) sebenarnya tidak hanya mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh mitra tutur, tetapi direktif juga bisa mengekspresikan maksud penutur (keinginan, harapan) sehingga ujaran atau sikap yang diekspresikan dijadikan sebagai alasan untuk bertindak oleh mitra tutur.
Dari berbagai pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur direktif mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh mitra tutur. Tindak tutur direktif tersebut mengekspresikan dua hal pokok, yaitu (a) proposisi berupa tindakan yang akan dilakukan dan ditujukan kepada mitra tutur dan (b) mengekspresikan maksud penutur supaya tuturan yang diekspresikan dijadikan alasan bagi mitra tutur untuk menindakkan sesuatu yang dimaksudkan dalam tuturan tersebut. Dengan demikian, tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dilakukan penutur dengan maksud agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan atau diekspresikan di dalam ujaran penutur.
Wujud Tindak Tutur Direktif
Tindak tutur direktif merupakan salah satu kategori tindak ilokusi menurut JR. Searle. Menurut Searle (dalam Syahrul, 2008:34) tindak tutur direktif termasuk tindak tutur yang mempunyai banyak jenis. Keragaman jenis tindak tutur direktif tampaknya terkait dengan usaha-usaha yang dilakukan penutur agar mitra tutur melakukan sesuatu. Usaha-usaha mulai dari yang paling halus, seperti ketika penutur meminta atau menyarankan mitra tutur melakukan sesuatu, hingga yang kasar, seperti paksaan sewaktu penutur mendesak agar mitra tutur melakukan sesuatu. Ibrahim (1993:28) membagi tindak tutur direktif menjadi enam jenis, yang terdiri dari: requstives, questions, requirements, prohibitive, permissives, dan advisories.
- Permintaan (Requstives). Tindak requstives menunjukkan dalam mengucapkan sesuatu tuturan, penutur memohon kepada mitra tutur untuk melakukan suatu perbuatan. Penutur mengekspresikan keinginan dan maksud agar mitra tutur melakukan tindakan atas keinginan penutur. Dengan kata lain tindak tutur ini mengekspresikan keinginan penutur, sehingga mitra tutur melakukan sesuatu. Apabila penutur tidak mengharapkan kepatuhan, tindakan ini mengekspresikan keinginan atau harapan agar mitra tutur menyikapi keinginan yang tersampaikan ini sebagai alasan untuk bertindak. Fungsi tindakan requstives antara lain meliputi: meminta, memohon, mendoa, menekan, dan mengajak. Bentuk tindakan requstives dapat dilihat pada tuturan berikut. “Pada pertemuan kali ini, kalian saya minta satu persatu maju ke depan untuk memperkenalkan diri kalian sebagai moderator dan memperkenalkan orang lain sebagai narasumber atau penyaji”. Konteks:Setelah guru mengulang apa yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya, guru meminta siswa untuk maju satu persatu memperkenalkan diri sendiri dan orang lain pada forum resmi. Tuturan guru pada contoh di atas mengekspresikan keinginan penutur (guru) agar siswa mau maju ke depan kelas untuk memperagakan cara memperkenalkan diri sendiri dan orang lain pada forum resmi. Jika penutur menyikapi permintaan dengan sungguh-sungguh atau mengharapkan tuturan yang dipatuhi, maka mitra tutur diharapkan segera melaksanakan apa yang diinginkan oleh penutur. Tuturan permintaan guru dapat dilihat pada kata minta pada contoh tuturan di atas. Tuturan pada contoh di atas merupakan interaksi yang dilakukan guru kepada siswa. Tuturan guru tersebut mengandung maksud bahwa ia meminta kepada semua siswa untuk maju satu persatu memperkenalkan diri sendiri dan orang lain pada forum resmi di depan kelas.
- Pertanyaan (Questions). Tindak questions mengandung pengertian bahwa dalam mengucapkan suatu tuturan, penutur menanyakan pada mitra tutur apakah suatu proposisi itu benar. Penutur mengekspresikan keinginan dan maksud bahwa proposisi tersebut benar atau tidak benar. Questions mengandung pengertian bahwa penutur memohon kepada mitra tutur agar memberikan informasi tertentu. Fungsi tindakan ini meliputi bertanya dan mengintrogasi. Tindakan questions dapat dilihat pada tuturan berikut. “Bagaimana aturan dalam berdiksusi?” Konteks: Pada saat siswa A selesai praktek memperkenalkan diri sendiri dan orang lain dalam forum resmi, salah satu siswa bertanya tentang aturan tentang aturan berdiskusi, karena siswa A belum menyebutkan aturan berdiskudi dalam prakteknya. Pada contoh di atas terjadi interaksi siswa ke siswa. Contoh di atas merupakan tuturan pertanyaan yang memerlukan jawaban. Penutur mengekspresikan keinginan dan permintaan kepada lawan tutur untuk memberi jawaban suatu penjelasan. Tuturan pada pertanyaan di atas ditandai dengan kata bagaimana yang mempunyai maksud agar mitra tutur menjawab suatu aturan atau tata cara dalam berdiskusi.
- Perintah (Requirements). Tindakan requirements mengindikasikan bahwa ketika mengucapkan suatu tuturan, penutur menghendaki mitra tutur untuk melakukan perbuatan. Penutur mengekspresikan keinginan bahwa ujarannya dalam hubungan dengan posisi di atas mitra tutur, merupakan alasan yang cukup bagi mitra tutur untuk melakukan tindakan dan penutur mengekspresikan maksud agar mitra tutur melakukan tindakan (paling tidak sebagian dari) keinginan penutur. Apa yang diekspresikan oleh penutur adalah kepercayaan bahwa ujarannya mengandung alasan yang cukup bagi mitra tutur untuk melakukan tindakan. Penutur memberi anggapan bahwa dia memiliki kewenangan yang lebih tinggi dari pada mitra tutur, misalnya, fisik, psikologis atau institusional yang memberikan bobot pada ujaran. Fungsi tindakan yang termasuk dalam requirements adalah, menghendaki, menuntut, mengarahkan, menginstruksikan, dan mensyaratkan. Bentuk tindakan requirements dapat dilihat pada tuturan berikut. “Bukunya diletakkan di atas meja saja!” Konteks: Pada saat siswa hendak praktek memperkenalkan diri sendiri dan orang lain pada forum resmi, ia membawa buku catatannya karena belum siap. Kemudian guru memerintahkan untuk meletakkan buku catatannya karena tidak boleh membaca. Pada contoh di atas merupakan interaksi yang dilakukan guru kepada siswanya. Apa yang diekspresikan oleh guru adalah kepercayaan bahwa ujarannya mengandung alasan yang cukup bagi siswa untuk segera melakukan tindakan. Guru sebagai penutur memberi anggapan bahwa dia memiliki kewenangan yang lebih tinggi daripada siswa.
- Larangan (Prohibitive). Tindakan prohibitive merupakan suatu tindakan yang menunjukkan bahwa ketika mengucapkan suatu ekspresi penutur melarang mitra tutur untuk melakukan tindakan. Penutur mengekspresikan otoritas kepercayaan bahwa ujarannya menunjukan alasan yang cukup bagi mitra tutur untuk tidak melakukan tindakan. Penutur mengekspresikan maksud agar mitra tutur tidak melakukan tindakan oleh karena ujaran penutur. Pada dasarnya tindakan ini merupakan perintah atau suruhan supaya mitra tutur tidak melakukan sesuatu. Fungsi tindakan prohibitive meliputi, melarang dan membatasi. Bentuk tindakan prohibitive dapat dilihat pada tuturan berikut. “Dalam memperkenalkan diri tidak menggunakan kata aku, tetapi menggunakan kata saya” Konteks: Pada saat guru menyampaikan materi tentang pemilihan diksi yang tepat, guru melarang siswa menggunakan diksi aku dalam memperkenalkan diri sendiri dan orang lain pada forum resmi. Tuturan pada contoh di atas merupakan interaksi yang dilakukan guru ke siswa. Guru mengekspresikan otoritas kepercayaan bahwa ujarannya menunjukkan alasan yang cukup tinggi bagi siswa untuk tidak melakukan tindakan. Pengekspresian larangan tersebut ditandai dengan kata tidak.
- Pemberian izin (Permissives). Tindakan permissives merupakan tindakan yang mengindikasikan bahwa, ketika mengucapkan suatu tuturan menghendaki mitra tutur untuk melakukan perbuatan (tindakan). Penutur mengekspresikan kepercayaan bahwa ujarannya dalam hubungannya dengan posisi penutur di atas mitra tutur, membolehkan mitra tutur untuk melakukan tindakan. Dengan kata lain, tindak tutur ini mengekspresikan kepercayaan penutur dan maksud penutur, sehingga mitra tutur percaya bahwa ujaran penutur mengandung alasan yang cukup bagi mitra tutur untuk merasa bebas melakukan sesuatu. Fungsi tindakan permissives meliputi menyetujui, membolehkan, menganugerahi, dan memaafkan. Bentuk tindakan permissives dapat dilihat pada tuturan berikut. “Saya tidak mengizinkan kalian membawa apa-apa, kecuali identitas yang mau disampaikan.” Konteks: Setelah memberikan masukan kepada salah satu siswa yang praktek di depan kelas, guru mengizinkan siswa boleh menggunakan catatan kecil yang berisi identitas narasumber supaya lebih mudah dan lancar. Contoh di atas merupakan interaksi yang dilakukan guru ke siswa. Tuturan tersebut mengekspresikan kepercayaan untuk memberikan pemberian izin atau membolehkan, sehingga siswa percaya bahwa ujaran guru mengandung alasan yang cukup bagi siswa untuk merasa bebas melakukan sesuatu.
- Nasihat (Advisories). Tindak advisories adalah tindak ketika mengucapkan suatu ekspresi, penutur menasehati mitra tutur untuk melakukan tindakan. Penutur mengekspresikan kepercayaan bahwa terdapat alasan bagi mitra tutur untuk melakukan tindakan dan penutur mengekspresikan maksud agar mitra tutur mengambil kepercayaan penutur sebagai alasan baginya untuk melakukan tindakan. Apa yang diekspresikan penutur adalah kepercayaan akan suatu tindakan yang baik untuk kepentingan mitra tutur. Fungsi tindakan advisories meliputi menasehati dan menyarankan. Bentuk tindakan advisories dapat dilihat pada tuturan berikut. “Intonasi kamu sudah bagus, cuma dalam berdiri saja kamu masih terlihat santai. Diusahakan kita berpenampilan resmi dan sikapnya kelihatan sopan.” Konteks: Setelah penampilan siswa B dan tidak ada siswa yang memberikan komentar, kemudian guru langsung memberikan nasihat tentang cara berpenampilan dan bersikap karena gaya berdiri siswa B santai dan kurang sopan. Contoh tersebut merupakan interaksi yang dilakukan guru kepada siswa. Tuturan guru di atas mengekspresikan kepercayaan bahwa ujarannya mengandung maskud yang baik bagi kepentingan siswa. Tututan tersebut mengekspresikan alasan yang kuat bagi siswa untuk melaksanakan apa yang diujarkan, karena kedudukan guru lebih tinggi sebagai pemberi nasihat.
Fungsi Tindak Tutur Direktif
Ibrahim (1993:28) membagi tindak tutur direktif menjadi enam jenis, kemudian dari tiap-tiap jenis tindak tutur direktif dibagi menjadi beberapa fungsi yang lebih sepesifik, sebagai berikut.
- Fungsi Permintaan (Requstives). Fungsi tuturan requstives terdiri dari fungsi meminta, memohon, mendoa, menekan, dan mengajak. Fungsi tuturan requstives dapat diuraikan sebagai berikut:
- Fungsi meminta adalah berkata-kata agar mendapatkan sesuatu. Pada tuturan meminta ini mitra tutur tidak harus memberikan apa yang diinginkan oleh penutur apabila penutur tidak terlalu berharap apa yang diinginkan itu dipatuhi oleh mitra tutur. Misalnya: “Saya mau minta saudara memindahkan tas ini.”
- Memohon digunakan untuk mengekspresikan permohonan atas suatu hal dengan lebih santun atau hormat. Penutur menginginkan kebaikan hati atau kerendahan hati mitra tutur agar mau melakukan apa yang dikehendaki oleh penutur. Misalnya: “Mohon kepada para hadirin untuk menyantap hidangan yang telah disediakan.”
- Fungsi mendoa digunakan untuk mengekspresikan harapan, pujian, kepada Tuhan. Tuturan ini hanya untuk memanjat doa kepada Tuhan dan dilakukan dengan kerendahan hati. Misalnya: “Semoga dengan pembacaan basmallah tadi, acara kita berjalan dengan lancar.”
- Fungsi menekan digunakan untuk mengekspresikan desakan atau tekanan dari penutur kepada mitra tutur terhadap suatu hal. Misalnya: “Segera selesaikan tugas kalian hari ini.”
- Fungsi mengajak digunakan untuk mengungkapkan permintaan supaya mitra tutur ikut atau turut serta. Misalnya: “Marilah kita jaga kebersihan kelas bersama-sama.”
- Fungsi Pertanyaan (Questions). Fungsi questions antara lain adalah bertanya dan mengintrogasi.
- Ungkapan bertanya merupakan ungkapan meminta keterangan atau penjelasan tentang sesuatu hal. Penutur berharap mendapatkan respon jawaban dari pertanyaannya. Misalnya: “Mengapa kursi ini dipindahkan?”
- Fungsi menginterogasi dilakukan untuk mengungkapkan pertanyaan yang bersifat terstruktur, detail dan cermat untuk mencari suatu penjelasan atau keterangan dari mitra tutur. Mitra tutur diharuskan menjawab pertanyaan dari penutur karena posisinya lebih rendah. Misalnya: “Apa bedanya pidato dengan sambutan?”
- Fungsi Perintah (Requirements). Fungsi tindak requirements digunakan untuk mengungkapakan perintah atau permintaan dari penutur kepada mitra tutur untuk mengerjakan sesuatu. Fungsi requirements antara lain, menghendaki, menuntut, mengarahkan, mengistrusikan, dan mensyaratkan. Berikut uraian dari fungsi requirements.
- Fungsi menghendaki berfungsi untuk mengungkapkan keinginan atau kehendak dari penutur kepada mitra tutur agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penutur. Mitra tutur tidak harus melakukan apa yang dikehendaki, apabila penutur tidak mengekspresikan paksaan. Misalnya: “Untuk pertemuan selanjutnya, saya harap tidak ada yang datang terlambat lagi.”
- Menuntut mengungkapkan tuturan yang berfungsi untuk mengekspresikan permintaan dengan setengah mengharuskan terpenuhi. Mitra tutur merasakan adanya perintah yang harus segera dilaksanakan. Misalnya: “Ketika kita berada di dalam ruangan, topi harus dibuka.”
- Fungsi mengarahkan yaitu diekspresikan untuk memberi petunjuk, arahan, dan bimbingan dari penutur ke mitra tutur agar melaksanakan suatu hal. Mitra tutur diharapkan mampu melaksanakan tugas setelah diberikan arahan. Misalnya: “Nanti setelah saya bacakan soalnya kalian segera jawab soal tersebut.”
- Menginstrusikan berfungsi untuk mengekspresikan perintah secara langsung kepada mitra tutur agar melakukan sesuatu hal. Mitra tutur diharuskan segera melaksanakan perintah. Misalnya : “Baiklah kita mulai pelajaran hari ini, buku LKSnya dikeluarkan semua.”
- Fungsi mensyaratkan berfungsi untuk mengekspresikan peraturan atau ketentuan yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan tertentu. Mitra tutur diharapkan patuh atau wajib melaksanakan apa yang telah diisyaratkan oleh penutur. Misalnya: “Syaratnya pada saat mengerjakan kerja kelompok, semuanya harus ikut mengeluarkan ide.”
- Fungsi Larangan (Prohibitive). Tuturan yang termasuk dalam fungsi prohibitive adalah melarang.Melarang berfungsi untuk mengekspresikan larangan agar mitra tutur tidak melakukan sesuatu yang tidak diinginkan penutur. Misalnya: “Jangan buang sampah di bawah meja.”
- Fungsi Pemberian izin (Permissives). Fungsi permissives antara lain menyetujui, membolehkan, menganugerahi, dan memaafkan.
- Fungsi menyetujui digunakan penutur untuk menyatakan sepakat, setuju, dan sependapat tentang apa yang diungkapkan oleh mitra tutur. Misalnya: “Ya, saya setuju pendapat saudara.”
- Fungsi membolehkan digunakan untuk memberi kesempatan atau keleluasaan kepada mitra tutur untuk melakukan sesuatu hal. Misalnya: “Kalian boleh mengerjakan dari nomor yang termudah.”
- Fungsi menganugerahi digunakan untuk memberikan penghargaan, hadiah, atau gelar terhadap seseorang yang berjasa. Misalnya: “Jawaban si A sangat bagus, beri A plus untuk A.”
- Fungsi memaafkan digunakan untuk memberikan pengampunan atau pemberian maaf kepada orang yang telah melakukan salah. Misalnya: Siswa : “Bu, maaf saya terlambat.” Guru : “Iya tidak apa-apa, lain kali jangan diulangi.”
- Fungsi Nasihat (Advisories). Fungsi advisories antara lain menasehati dan menyarankan.
- Fungsi menasihati berfungsi mengekspresikan pemberian nasihat atau petuah terhadap kesalahan yang dilakukan oleh mitra tutur. Pemberian nasihat diberikan untuk membuat mitra tutur menjadi lebih baik. Misalnya: “Apabila rambutmu dicukur akan tampak lebih rapi.”
- Fungsi menyarankan berfungsi mengekspresikan pemberian saran atau anjuran yang bersifat kritis. Mitra tutur dapat menerima atau menolak saran yang telah diberikan. Penutur tidak terlalu berharap apa yang disarankan itu diterima sebagai solusi bagi mitra tutur. Misalnya: “Setelah kalian megerjakan tugas, ada baiknya kalian koreksi kembali jawaban tersebut.”