Proses Pengolahan Kopi

Proses Pengolahan Kopi

Kopi

Pengertian Kopi

Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang, produk ini dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.

Kopi yang dijual di dunia biasanya adalah kombinasi dari biji yang dipanggang dari dua varietas pohon kopi: arabika dan robusta. Perbedaan di antara kedua varietas ini terutama terletak pada rasa dan tingkat kafeinnya. Biji arabika, lebih mahal di pasar dunia, memiliki rasa yang lebih mild dan memiliki kandungan kafein 70% lebih rendah dibandingkan dengan biji robusta.

Wilayah subtropis dan tropis merupakan lokasi yang baik untuk budidaya kopi. Oleh karena itu, negara-negara yang mendominasi produksi kopi dunia berada di wilayah Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kopi adalah komoditi yang diperdagangkan di bursa-bursa komoditi dan futures, yang paling penting di London dan New York.

Jenis-jenis Kopi

Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah dihaluskan sebelumnya sehingga menjadi bubuk. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea Canephora) dan Kopi Arabika(Coffea Arabica). Kedua jenis kopi ini memiliki spesies yang berbeda.

Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi dimana dua spesies ini tumbuh dan perbedaan ekonomis. Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, rasa manis, lembut, kuat dan tajam. Sedangkan robusta memiliki variasi rasa netral, rasa yang mirip gandum dan sebelum disangrai aroma kacang-kacangan lebih terasa.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia, memiliki iklim yang ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan didirikan di wilayah lain seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Hingga saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.

Untuk lebih mengenal kopi asal negeri sendiri, berikut ini 8 kopi khas yang hanya ada di Indonesia: 
  1. Kopi Luwak. Kopi Luwak merupakan seduhan kopi yang berasal dari biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak atau musang kelapa.Biji kopi Luwak ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak tadi. Kopi Luwak telah dikenal sejak tahun 1980-an, biji kopi ini adalah termahal didunia dengan harga $ 100 per 450 gram, kamu mau menikmati kopi ini dengan penyajian tradisional? Penyajian ini dengan menaruh Kopi Luwak ke cangkir, menyeduh dengan air panas (tidak terlalu panas) hingga ketinggan air 2 cm dari permukaan kopi, boleh ditambahkan gula sebagai pemanis.Sisa dari air panas tadi dipanaskan lagi hingga benar-benar panas dan mendidih, tuangkan air panas ini ke gelas tadi hingga ke leher gelas, dan tutuplah gelas tersebut kemudian diaduk rata.Setelah didiamkan 4-5 menit, kopi siap dihidangkan.
  2. Kopi Toraja. Kopi Toraja berasal dari dataran tinggi Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi ini terkenal dengan kelezatan, cita rasa yang luar biasa unik. Ada dua jenis Kopi Toraja yaitu Kopi Toraja Robusta dan Kopi Toraja Arabika. Kedua jenis kopi ini memiliki kandungan asam yang cukup rendah, perbedaan kedua jenis ini terdapat pada kandungan kafein yang terkandung pada masing-masing jenis kopi ini.Kopi Toraja memiliki ciri khas yang berbeda dengan jenis kopi lainnya dipasaran. Kopi ini memiliki rasa yang unik dan khas, ada unsur rasa tanah pada kopi ini.Sensasi rasa pahit langsung hilang sesaat ketika diminum pertama kali, sehingga tidak meninggalkan rasa pahit. Untuk menikmati sensasi kopi ini, saran penyajian dengan menggunakan kopi tubruk.
  3. Kopi Lanang. Kopi Lanang berasal dari Bayuwangi, Jawa Timur, dapat tumbuh di suhu 20’C-30’C pada ketinggian 1800 mdpl. Dinamakan Kopi Lanang karena bentuk biji kopi yang tunggal, bulat dan tidak berbelah seperti biji kopi umumnnya. Kopi Lanang bisa dihasilkan dari jenis Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Untuk aroma dan rasa kopi ini, lebih kuat dibandingkan kopi biasa karena mengandung banyak senyawa Tribulus Terrestris yang merupakan suplemen herbal populer yang mampu meningkatkan kadar testosteron, gairah seks dan dehydroepiandrosterone (DHEA). Dengan kandungan seperti diatas, kopi ini dipercaya mampu meningkatkan vitalitas pria dan kandungan kafein 2.1%, nilai jual kopi ini lebih tnggi daripada kopi pada umumnya.
  4.  Kopi Kintamani. Kopi Kintamani berasal dari Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Merupakan salah satu dari tiga kopi Indonesia yang telah mendapat sertifikat Indikasi Geografis Unik, dikenal dengan nama Indikasi Geografis. Kintamani berada didataran tinggu yang sejuk sehingga kopi dapat tumbuh sumbur diwilayah ini. Kopi jenis ini ditanam dengan tumpang sari bersama dengan tanaman lain, seperti jeruk dan sayuran.Untuk rasa, Kopi Kintamani memiliki rasa unik yaitu rasa buah-buahan yang asam dan segar, karena pengaruh dari sistem tumpang sari tadi.Selain rasa buah, kopi ini memiliki cita rasa yang lembut dan tidak berat dan diproses melalui proses basah atau wet processed.
  5. Kopi Aceh Gayo. Kopi Aceh Gayo berasal dari Serambi Mekah, Aceh. Mayoritas masyarakat Gayo bertani kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi ini sehingga produksi kopi Arabica dihasilkannya merupakan yang terbesar di Asia.Kopi Aceh Gayo memiliki ras khas, yaitu rasa pahit yang tidak tertinggal dilidah, bahkan rasa pahit nyaris tidak terasa pada kopi ini. Kopi yang harum, gurih, tanpa rasa pahit melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika.Satu hal yang menarik dari kopi ini adalah penanaman kopi ditanam secara organik.
  6. Kopi Wamena. Kopi Wamena berasal dari Papua, wilayah Timur Indonesia. Tumbuh pada ketinggal 1.500 mdpl dengan suhu 20’C, menjadikannya kopi dengan cita rasa ringan dengan kandungan keharuman yang tajam. Kopi Papua Wamena memiliki tingkat keasaman yang rencah, karena letak geografis dan struktur tanah yang mendukung untuk pertumbuhan kopi ini. Kualitas tinggi kopi ini didukung oleh para petani yang menanam kopi ini secara organic, tidak menggunakan bahan kimia yang tentu saja bisa mempengaruhi kopi yang dihasilkan.Untuk kamu penikmat kopi, tekstur ringan, minim ampas, harum dan tidak asam inilah pilihan yang tepat.
  7. Kopi Flores Bajawa. Kopi Flores Bajawa berasal dari dataran Flores yang bergelombang, banyak gunung berapi aktif dan tidak aktif. Abu dari gunung berapi inilah menciptakan tanah Andosols yang subur dan ideal untuk pertumbuhan kopi organik. Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.800 mdpl di lereng bukit dan ditanam dibawah naungan pepohonan, proses basah dipermukaan datar pertanian.Kopi Flores memiliki rasa yang cukup abadi dibanding dengan kopi lainnya. Aroma yang cukup bertahan lama, sehingga kopi ini banyak diincar oleh penikmat kopi ditanah air.Kopi Flores Bajawa diproduksi oleh kelompok tani di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur secara organik yang ditanam dan diolah oleh perkebunan rakyat setempat.
  8. Kopi Jawa. Dari segi nama, kopi ini berasal dari Tanah Jawa. Kopi ini memiliki cita rasa sendiri. Aroma rempah terasa secara alami menjadikan kopi jenis ini dapat dinikmati karena karakteristik yang berbeda dari jenis kopi lain. Walau Kopi Jawa tidak sekuat jenis kopi yang telah dijelaskan diatas, kopi ini mampu mimikat pecinta kopi dengan kelasnya tersendiri. Kopi Jawa melalui proses giling basah sehingga cita rasa yang terlalu kuat.Meskipun tidak setenar kopi asal Sulawesi dan Sumatera, tidak semua kopi di Indonesia mampu menghasilkan kopi beraroma rempah ini. Kopi yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan.
Metode Pengolahan Kopi

Ada dua metode pengolahan kopi yaitu, pengolahan kopi dengan metode kering dan pengolahan kopi dengan metode basah.
  1. Pengolahan Kopi dengan Metode Kering . Metode kering atau juga disebut dengan metode alami adalah cara yang paling lama digunakan, cara ini mudah dikerjakan dan membutuhkan lebih sedikit mesin. Pemrosesan dilakukan dengan pengeringan pada seluruh buah. Metode kering ini dipakai sekitar 90% dari produksi kopi di Brazil, serta sebagian besar kopi yang diproduksi di Ethiopia, Haiti, dan Paraguay, sebagaimana juga yang diproduksi di India dan Ekuador. Sebagian besar kopi robusta diproses dengan metode ini. Tetapi, cara ini tidak dipakai di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, dimana kelembaban atmosfer terlalu tinggi atau sering turun hujan selama pemanenan.
  2. Pengolahan Kopi dengan Metode Basah. Metode basah membutuhkan penggunaan alat yang spesifik dan kuantitas air yang mencukupi. Memproduksi green coffee yang seragam dengan sedikit kerusakan.Maka dari itu, kopi yang dihasilkan berdasarkan metode pembuatan ini, harganya jauh lebih mahal dikarenakan kualitasnya yang lebih baik. Metode basah ini banyak digunakan untuk kopi berjenis arabika, dengan pengecualian produksi di Brazil dan negara-negara Arab yang menggunakan proses kering. Metode basah jarang digunakan untuk kopi berjenis robusta.
Proses Pengolahan Kopi

Menurut Panggabean (2011:19) proses pengolahan kopi bubuk terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut:
  1. Penyangraian. Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik untuk membentuk citarasa dan aroma khas kopi. Waktu penyangraian ditentukan atas dasar warna biji kopi penyangraian atau sering disebut derajat sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi sangrai mendekati cokelat tua kehitaman.
  2. Pendinginan Biji Sangrai. Setelah proses penyangraian selesai, biji kopi harus segera didinginkan dalam bak pendingin. Pendinginan yang kurang cepat dapat menyebabkan proses penyangraian berlanjut dan biji kopi menjadi gosong. Selama pendinginan biji kopi diaduk secara manual agar proses pendinginan lebih cepat dan merata. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk memisahkan sisa kulit ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai. Beberapa cara dapat dilakukan untuk pendinginan biji sangrai antara lain pemberian kipas atau dengan menaruhnya kebidang datar.
  3. Penghalusan/Pengilingan Biji Kopi Sangrai. Biji kopi sangrai dihaluskan dengan mesin penghalus sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan ukuran tertentu. Butiran kopi bubuk mempunyai luas permukaan yang relatif besar dibandingkan jika dalam keadaan utuh. Dengan demikian senyawa pembentuk cita rasa dan senyawa penyegar mudah larut dalam air seduhan.
Metode Pengolahan Kopi

Metode Pengolahan Kopi

Kopi

Pengertian Kopi

Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang, produk ini dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.

Kopi yang dijual di dunia biasanya adalah kombinasi dari biji yang dipanggang dari dua varietas pohon kopi: arabika dan robusta. Perbedaan di antara kedua varietas ini terutama terletak pada rasa dan tingkat kafeinnya. Biji arabika, lebih mahal di pasar dunia, memiliki rasa yang lebih mild dan memiliki kandungan kafein 70% lebih rendah dibandingkan dengan biji robusta.

Wilayah subtropis dan tropis merupakan lokasi yang baik untuk budidaya kopi. Oleh karena itu, negara-negara yang mendominasi produksi kopi dunia berada di wilayah Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kopi adalah komoditi yang diperdagangkan di bursa-bursa komoditi dan futures, yang paling penting di London dan New York.

Jenis-jenis Kopi

Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah dihaluskan sebelumnya sehingga menjadi bubuk. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea Canephora) dan Kopi Arabika(Coffea Arabica). Kedua jenis kopi ini memiliki spesies yang berbeda.

Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi dimana dua spesies ini tumbuh dan perbedaan ekonomis. Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, rasa manis, lembut, kuat dan tajam. Sedangkan robusta memiliki variasi rasa netral, rasa yang mirip gandum dan sebelum disangrai aroma kacang-kacangan lebih terasa.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia, memiliki iklim yang ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan didirikan di wilayah lain seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Hingga saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.

Untuk lebih mengenal kopi asal negeri sendiri, berikut ini 8 kopi khas yang hanya ada di Indonesia: 
  1. Kopi Luwak. Kopi Luwak merupakan seduhan kopi yang berasal dari biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak atau musang kelapa.Biji kopi Luwak ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak tadi. Kopi Luwak telah dikenal sejak tahun 1980-an, biji kopi ini adalah termahal didunia dengan harga $ 100 per 450 gram, kamu mau menikmati kopi ini dengan penyajian tradisional? Penyajian ini dengan menaruh Kopi Luwak ke cangkir, menyeduh dengan air panas (tidak terlalu panas) hingga ketinggan air 2 cm dari permukaan kopi, boleh ditambahkan gula sebagai pemanis.Sisa dari air panas tadi dipanaskan lagi hingga benar-benar panas dan mendidih, tuangkan air panas ini ke gelas tadi hingga ke leher gelas, dan tutuplah gelas tersebut kemudian diaduk rata.Setelah didiamkan 4-5 menit, kopi siap dihidangkan.
  2. Kopi Toraja. Kopi Toraja berasal dari dataran tinggi Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi ini terkenal dengan kelezatan, cita rasa yang luar biasa unik. Ada dua jenis Kopi Toraja yaitu Kopi Toraja Robusta dan Kopi Toraja Arabika. Kedua jenis kopi ini memiliki kandungan asam yang cukup rendah, perbedaan kedua jenis ini terdapat pada kandungan kafein yang terkandung pada masing-masing jenis kopi ini.Kopi Toraja memiliki ciri khas yang berbeda dengan jenis kopi lainnya dipasaran. Kopi ini memiliki rasa yang unik dan khas, ada unsur rasa tanah pada kopi ini.Sensasi rasa pahit langsung hilang sesaat ketika diminum pertama kali, sehingga tidak meninggalkan rasa pahit. Untuk menikmati sensasi kopi ini, saran penyajian dengan menggunakan kopi tubruk.
  3. Kopi Lanang. Kopi Lanang berasal dari Bayuwangi, Jawa Timur, dapat tumbuh di suhu 20’C-30’C pada ketinggian 1800 mdpl. Dinamakan Kopi Lanang karena bentuk biji kopi yang tunggal, bulat dan tidak berbelah seperti biji kopi umumnnya. Kopi Lanang bisa dihasilkan dari jenis Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Untuk aroma dan rasa kopi ini, lebih kuat dibandingkan kopi biasa karena mengandung banyak senyawa Tribulus Terrestris yang merupakan suplemen herbal populer yang mampu meningkatkan kadar testosteron, gairah seks dan dehydroepiandrosterone (DHEA). Dengan kandungan seperti diatas, kopi ini dipercaya mampu meningkatkan vitalitas pria dan kandungan kafein 2.1%, nilai jual kopi ini lebih tnggi daripada kopi pada umumnya.
  4.  Kopi Kintamani. Kopi Kintamani berasal dari Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Merupakan salah satu dari tiga kopi Indonesia yang telah mendapat sertifikat Indikasi Geografis Unik, dikenal dengan nama Indikasi Geografis. Kintamani berada didataran tinggu yang sejuk sehingga kopi dapat tumbuh sumbur diwilayah ini. Kopi jenis ini ditanam dengan tumpang sari bersama dengan tanaman lain, seperti jeruk dan sayuran.Untuk rasa, Kopi Kintamani memiliki rasa unik yaitu rasa buah-buahan yang asam dan segar, karena pengaruh dari sistem tumpang sari tadi.Selain rasa buah, kopi ini memiliki cita rasa yang lembut dan tidak berat dan diproses melalui proses basah atau wet processed.
  5. Kopi Aceh Gayo. Kopi Aceh Gayo berasal dari Serambi Mekah, Aceh. Mayoritas masyarakat Gayo bertani kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi ini sehingga produksi kopi Arabica dihasilkannya merupakan yang terbesar di Asia.Kopi Aceh Gayo memiliki ras khas, yaitu rasa pahit yang tidak tertinggal dilidah, bahkan rasa pahit nyaris tidak terasa pada kopi ini. Kopi yang harum, gurih, tanpa rasa pahit melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika.Satu hal yang menarik dari kopi ini adalah penanaman kopi ditanam secara organik.
  6. Kopi Wamena. Kopi Wamena berasal dari Papua, wilayah Timur Indonesia. Tumbuh pada ketinggal 1.500 mdpl dengan suhu 20’C, menjadikannya kopi dengan cita rasa ringan dengan kandungan keharuman yang tajam. Kopi Papua Wamena memiliki tingkat keasaman yang rencah, karena letak geografis dan struktur tanah yang mendukung untuk pertumbuhan kopi ini. Kualitas tinggi kopi ini didukung oleh para petani yang menanam kopi ini secara organic, tidak menggunakan bahan kimia yang tentu saja bisa mempengaruhi kopi yang dihasilkan.Untuk kamu penikmat kopi, tekstur ringan, minim ampas, harum dan tidak asam inilah pilihan yang tepat.
  7. Kopi Flores Bajawa. Kopi Flores Bajawa berasal dari dataran Flores yang bergelombang, banyak gunung berapi aktif dan tidak aktif. Abu dari gunung berapi inilah menciptakan tanah Andosols yang subur dan ideal untuk pertumbuhan kopi organik. Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.800 mdpl di lereng bukit dan ditanam dibawah naungan pepohonan, proses basah dipermukaan datar pertanian.Kopi Flores memiliki rasa yang cukup abadi dibanding dengan kopi lainnya. Aroma yang cukup bertahan lama, sehingga kopi ini banyak diincar oleh penikmat kopi ditanah air.Kopi Flores Bajawa diproduksi oleh kelompok tani di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur secara organik yang ditanam dan diolah oleh perkebunan rakyat setempat.
  8. Kopi Jawa. Dari segi nama, kopi ini berasal dari Tanah Jawa. Kopi ini memiliki cita rasa sendiri. Aroma rempah terasa secara alami menjadikan kopi jenis ini dapat dinikmati karena karakteristik yang berbeda dari jenis kopi lain. Walau Kopi Jawa tidak sekuat jenis kopi yang telah dijelaskan diatas, kopi ini mampu mimikat pecinta kopi dengan kelasnya tersendiri. Kopi Jawa melalui proses giling basah sehingga cita rasa yang terlalu kuat.Meskipun tidak setenar kopi asal Sulawesi dan Sumatera, tidak semua kopi di Indonesia mampu menghasilkan kopi beraroma rempah ini. Kopi yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan.
Metode Pengolahan Kopi

Ada dua metode pengolahan kopi yaitu, pengolahan kopi dengan metode kering dan pengolahan kopi dengan metode basah.
  1. Pengolahan Kopi dengan Metode Kering . Metode kering atau juga disebut dengan metode alami adalah cara yang paling lama digunakan, cara ini mudah dikerjakan dan membutuhkan lebih sedikit mesin. Pemrosesan dilakukan dengan pengeringan pada seluruh buah. Metode kering ini dipakai sekitar 90% dari produksi kopi di Brazil, serta sebagian besar kopi yang diproduksi di Ethiopia, Haiti, dan Paraguay, sebagaimana juga yang diproduksi di India dan Ekuador. Sebagian besar kopi robusta diproses dengan metode ini. Tetapi, cara ini tidak dipakai di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, dimana kelembaban atmosfer terlalu tinggi atau sering turun hujan selama pemanenan.
  2. Pengolahan Kopi dengan Metode Basah. Metode basah membutuhkan penggunaan alat yang spesifik dan kuantitas air yang mencukupi. Memproduksi green coffee yang seragam dengan sedikit kerusakan.Maka dari itu, kopi yang dihasilkan berdasarkan metode pembuatan ini, harganya jauh lebih mahal dikarenakan kualitasnya yang lebih baik. Metode basah ini banyak digunakan untuk kopi berjenis arabika, dengan pengecualian produksi di Brazil dan negara-negara Arab yang menggunakan proses kering. Metode basah jarang digunakan untuk kopi berjenis robusta.
Proses Pengolahan Kopi

Menurut Panggabean (2011:19) proses pengolahan kopi bubuk terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut:
  1. Penyangraian. Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik untuk membentuk citarasa dan aroma khas kopi. Waktu penyangraian ditentukan atas dasar warna biji kopi penyangraian atau sering disebut derajat sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi sangrai mendekati cokelat tua kehitaman.
  2. Pendinginan Biji Sangrai. Setelah proses penyangraian selesai, biji kopi harus segera didinginkan dalam bak pendingin. Pendinginan yang kurang cepat dapat menyebabkan proses penyangraian berlanjut dan biji kopi menjadi gosong. Selama pendinginan biji kopi diaduk secara manual agar proses pendinginan lebih cepat dan merata. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk memisahkan sisa kulit ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai. Beberapa cara dapat dilakukan untuk pendinginan biji sangrai antara lain pemberian kipas atau dengan menaruhnya kebidang datar.
  3. Penghalusan/Pengilingan Biji Kopi Sangrai. Biji kopi sangrai dihaluskan dengan mesin penghalus sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan ukuran tertentu. Butiran kopi bubuk mempunyai luas permukaan yang relatif besar dibandingkan jika dalam keadaan utuh. Dengan demikian senyawa pembentuk cita rasa dan senyawa penyegar mudah larut dalam air seduhan.
Jenis Kopi

Jenis Kopi

Kopi

Pengertian Kopi

Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang, produk ini dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.

Kopi yang dijual di dunia biasanya adalah kombinasi dari biji yang dipanggang dari dua varietas pohon kopi: arabika dan robusta. Perbedaan di antara kedua varietas ini terutama terletak pada rasa dan tingkat kafeinnya. Biji arabika, lebih mahal di pasar dunia, memiliki rasa yang lebih mild dan memiliki kandungan kafein 70% lebih rendah dibandingkan dengan biji robusta.

Wilayah subtropis dan tropis merupakan lokasi yang baik untuk budidaya kopi. Oleh karena itu, negara-negara yang mendominasi produksi kopi dunia berada di wilayah Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kopi adalah komoditi yang diperdagangkan di bursa-bursa komoditi dan futures, yang paling penting di London dan New York.

Jenis-jenis Kopi

Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah dihaluskan sebelumnya sehingga menjadi bubuk. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea Canephora) dan Kopi Arabika(Coffea Arabica). Kedua jenis kopi ini memiliki spesies yang berbeda.

Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi dimana dua spesies ini tumbuh dan perbedaan ekonomis. Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, rasa manis, lembut, kuat dan tajam. Sedangkan robusta memiliki variasi rasa netral, rasa yang mirip gandum dan sebelum disangrai aroma kacang-kacangan lebih terasa.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia, memiliki iklim yang ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan didirikan di wilayah lain seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Hingga saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.

Untuk lebih mengenal kopi asal negeri sendiri, berikut ini 8 kopi khas yang hanya ada di Indonesia: 
  1. Kopi Luwak. Kopi Luwak merupakan seduhan kopi yang berasal dari biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak atau musang kelapa.Biji kopi Luwak ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak tadi. Kopi Luwak telah dikenal sejak tahun 1980-an, biji kopi ini adalah termahal didunia dengan harga $ 100 per 450 gram, kamu mau menikmati kopi ini dengan penyajian tradisional? Penyajian ini dengan menaruh Kopi Luwak ke cangkir, menyeduh dengan air panas (tidak terlalu panas) hingga ketinggan air 2 cm dari permukaan kopi, boleh ditambahkan gula sebagai pemanis.Sisa dari air panas tadi dipanaskan lagi hingga benar-benar panas dan mendidih, tuangkan air panas ini ke gelas tadi hingga ke leher gelas, dan tutuplah gelas tersebut kemudian diaduk rata.Setelah didiamkan 4-5 menit, kopi siap dihidangkan.
  2. Kopi Toraja. Kopi Toraja berasal dari dataran tinggi Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi ini terkenal dengan kelezatan, cita rasa yang luar biasa unik. Ada dua jenis Kopi Toraja yaitu Kopi Toraja Robusta dan Kopi Toraja Arabika. Kedua jenis kopi ini memiliki kandungan asam yang cukup rendah, perbedaan kedua jenis ini terdapat pada kandungan kafein yang terkandung pada masing-masing jenis kopi ini.Kopi Toraja memiliki ciri khas yang berbeda dengan jenis kopi lainnya dipasaran. Kopi ini memiliki rasa yang unik dan khas, ada unsur rasa tanah pada kopi ini.Sensasi rasa pahit langsung hilang sesaat ketika diminum pertama kali, sehingga tidak meninggalkan rasa pahit. Untuk menikmati sensasi kopi ini, saran penyajian dengan menggunakan kopi tubruk.
  3. Kopi Lanang. Kopi Lanang berasal dari Bayuwangi, Jawa Timur, dapat tumbuh di suhu 20’C-30’C pada ketinggian 1800 mdpl. Dinamakan Kopi Lanang karena bentuk biji kopi yang tunggal, bulat dan tidak berbelah seperti biji kopi umumnnya. Kopi Lanang bisa dihasilkan dari jenis Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Untuk aroma dan rasa kopi ini, lebih kuat dibandingkan kopi biasa karena mengandung banyak senyawa Tribulus Terrestris yang merupakan suplemen herbal populer yang mampu meningkatkan kadar testosteron, gairah seks dan dehydroepiandrosterone (DHEA). Dengan kandungan seperti diatas, kopi ini dipercaya mampu meningkatkan vitalitas pria dan kandungan kafein 2.1%, nilai jual kopi ini lebih tnggi daripada kopi pada umumnya.
  4.  Kopi Kintamani. Kopi Kintamani berasal dari Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Merupakan salah satu dari tiga kopi Indonesia yang telah mendapat sertifikat Indikasi Geografis Unik, dikenal dengan nama Indikasi Geografis. Kintamani berada didataran tinggu yang sejuk sehingga kopi dapat tumbuh sumbur diwilayah ini. Kopi jenis ini ditanam dengan tumpang sari bersama dengan tanaman lain, seperti jeruk dan sayuran.Untuk rasa, Kopi Kintamani memiliki rasa unik yaitu rasa buah-buahan yang asam dan segar, karena pengaruh dari sistem tumpang sari tadi.Selain rasa buah, kopi ini memiliki cita rasa yang lembut dan tidak berat dan diproses melalui proses basah atau wet processed.
  5. Kopi Aceh Gayo. Kopi Aceh Gayo berasal dari Serambi Mekah, Aceh. Mayoritas masyarakat Gayo bertani kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi ini sehingga produksi kopi Arabica dihasilkannya merupakan yang terbesar di Asia.Kopi Aceh Gayo memiliki ras khas, yaitu rasa pahit yang tidak tertinggal dilidah, bahkan rasa pahit nyaris tidak terasa pada kopi ini. Kopi yang harum, gurih, tanpa rasa pahit melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika.Satu hal yang menarik dari kopi ini adalah penanaman kopi ditanam secara organik.
  6. Kopi Wamena. Kopi Wamena berasal dari Papua, wilayah Timur Indonesia. Tumbuh pada ketinggal 1.500 mdpl dengan suhu 20’C, menjadikannya kopi dengan cita rasa ringan dengan kandungan keharuman yang tajam. Kopi Papua Wamena memiliki tingkat keasaman yang rencah, karena letak geografis dan struktur tanah yang mendukung untuk pertumbuhan kopi ini. Kualitas tinggi kopi ini didukung oleh para petani yang menanam kopi ini secara organic, tidak menggunakan bahan kimia yang tentu saja bisa mempengaruhi kopi yang dihasilkan.Untuk kamu penikmat kopi, tekstur ringan, minim ampas, harum dan tidak asam inilah pilihan yang tepat.
  7. Kopi Flores Bajawa. Kopi Flores Bajawa berasal dari dataran Flores yang bergelombang, banyak gunung berapi aktif dan tidak aktif. Abu dari gunung berapi inilah menciptakan tanah Andosols yang subur dan ideal untuk pertumbuhan kopi organik. Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.800 mdpl di lereng bukit dan ditanam dibawah naungan pepohonan, proses basah dipermukaan datar pertanian.Kopi Flores memiliki rasa yang cukup abadi dibanding dengan kopi lainnya. Aroma yang cukup bertahan lama, sehingga kopi ini banyak diincar oleh penikmat kopi ditanah air.Kopi Flores Bajawa diproduksi oleh kelompok tani di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur secara organik yang ditanam dan diolah oleh perkebunan rakyat setempat.
  8. Kopi Jawa. Dari segi nama, kopi ini berasal dari Tanah Jawa. Kopi ini memiliki cita rasa sendiri. Aroma rempah terasa secara alami menjadikan kopi jenis ini dapat dinikmati karena karakteristik yang berbeda dari jenis kopi lain. Walau Kopi Jawa tidak sekuat jenis kopi yang telah dijelaskan diatas, kopi ini mampu mimikat pecinta kopi dengan kelasnya tersendiri. Kopi Jawa melalui proses giling basah sehingga cita rasa yang terlalu kuat.Meskipun tidak setenar kopi asal Sulawesi dan Sumatera, tidak semua kopi di Indonesia mampu menghasilkan kopi beraroma rempah ini. Kopi yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan.
Metode Pengolahan Kopi

Ada dua metode pengolahan kopi yaitu, pengolahan kopi dengan metode kering dan pengolahan kopi dengan metode basah.
  1. Pengolahan Kopi dengan Metode Kering . Metode kering atau juga disebut dengan metode alami adalah cara yang paling lama digunakan, cara ini mudah dikerjakan dan membutuhkan lebih sedikit mesin. Pemrosesan dilakukan dengan pengeringan pada seluruh buah. Metode kering ini dipakai sekitar 90% dari produksi kopi di Brazil, serta sebagian besar kopi yang diproduksi di Ethiopia, Haiti, dan Paraguay, sebagaimana juga yang diproduksi di India dan Ekuador. Sebagian besar kopi robusta diproses dengan metode ini. Tetapi, cara ini tidak dipakai di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, dimana kelembaban atmosfer terlalu tinggi atau sering turun hujan selama pemanenan.
  2. Pengolahan Kopi dengan Metode Basah. Metode basah membutuhkan penggunaan alat yang spesifik dan kuantitas air yang mencukupi. Memproduksi green coffee yang seragam dengan sedikit kerusakan.Maka dari itu, kopi yang dihasilkan berdasarkan metode pembuatan ini, harganya jauh lebih mahal dikarenakan kualitasnya yang lebih baik. Metode basah ini banyak digunakan untuk kopi berjenis arabika, dengan pengecualian produksi di Brazil dan negara-negara Arab yang menggunakan proses kering. Metode basah jarang digunakan untuk kopi berjenis robusta.
Proses Pengolahan Kopi

Menurut Panggabean (2011:19) proses pengolahan kopi bubuk terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut:
  1. Penyangraian. Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik untuk membentuk citarasa dan aroma khas kopi. Waktu penyangraian ditentukan atas dasar warna biji kopi penyangraian atau sering disebut derajat sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi sangrai mendekati cokelat tua kehitaman.
  2. Pendinginan Biji Sangrai. Setelah proses penyangraian selesai, biji kopi harus segera didinginkan dalam bak pendingin. Pendinginan yang kurang cepat dapat menyebabkan proses penyangraian berlanjut dan biji kopi menjadi gosong. Selama pendinginan biji kopi diaduk secara manual agar proses pendinginan lebih cepat dan merata. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk memisahkan sisa kulit ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai. Beberapa cara dapat dilakukan untuk pendinginan biji sangrai antara lain pemberian kipas atau dengan menaruhnya kebidang datar.
  3. Penghalusan/Pengilingan Biji Kopi Sangrai. Biji kopi sangrai dihaluskan dengan mesin penghalus sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan ukuran tertentu. Butiran kopi bubuk mempunyai luas permukaan yang relatif besar dibandingkan jika dalam keadaan utuh. Dengan demikian senyawa pembentuk cita rasa dan senyawa penyegar mudah larut dalam air seduhan.
Pengertian Kopi

Pengertian Kopi

Kopi

Pengertian Kopi

Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang, produk ini dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.

Kopi yang dijual di dunia biasanya adalah kombinasi dari biji yang dipanggang dari dua varietas pohon kopi: arabika dan robusta. Perbedaan di antara kedua varietas ini terutama terletak pada rasa dan tingkat kafeinnya. Biji arabika, lebih mahal di pasar dunia, memiliki rasa yang lebih mild dan memiliki kandungan kafein 70% lebih rendah dibandingkan dengan biji robusta.

Wilayah subtropis dan tropis merupakan lokasi yang baik untuk budidaya kopi. Oleh karena itu, negara-negara yang mendominasi produksi kopi dunia berada di wilayah Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kopi adalah komoditi yang diperdagangkan di bursa-bursa komoditi dan futures, yang paling penting di London dan New York.

Jenis-jenis Kopi

Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah dihaluskan sebelumnya sehingga menjadi bubuk. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea Canephora) dan Kopi Arabika(Coffea Arabica). Kedua jenis kopi ini memiliki spesies yang berbeda.

Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi dimana dua spesies ini tumbuh dan perbedaan ekonomis. Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, rasa manis, lembut, kuat dan tajam. Sedangkan robusta memiliki variasi rasa netral, rasa yang mirip gandum dan sebelum disangrai aroma kacang-kacangan lebih terasa.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia, memiliki iklim yang ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan didirikan di wilayah lain seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Hingga saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.

Untuk lebih mengenal kopi asal negeri sendiri, berikut ini 8 kopi khas yang hanya ada di Indonesia: 
  1. Kopi Luwak. Kopi Luwak merupakan seduhan kopi yang berasal dari biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak atau musang kelapa.Biji kopi Luwak ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak tadi. Kopi Luwak telah dikenal sejak tahun 1980-an, biji kopi ini adalah termahal didunia dengan harga $ 100 per 450 gram, kamu mau menikmati kopi ini dengan penyajian tradisional? Penyajian ini dengan menaruh Kopi Luwak ke cangkir, menyeduh dengan air panas (tidak terlalu panas) hingga ketinggan air 2 cm dari permukaan kopi, boleh ditambahkan gula sebagai pemanis.Sisa dari air panas tadi dipanaskan lagi hingga benar-benar panas dan mendidih, tuangkan air panas ini ke gelas tadi hingga ke leher gelas, dan tutuplah gelas tersebut kemudian diaduk rata.Setelah didiamkan 4-5 menit, kopi siap dihidangkan.
  2. Kopi Toraja. Kopi Toraja berasal dari dataran tinggi Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi ini terkenal dengan kelezatan, cita rasa yang luar biasa unik. Ada dua jenis Kopi Toraja yaitu Kopi Toraja Robusta dan Kopi Toraja Arabika. Kedua jenis kopi ini memiliki kandungan asam yang cukup rendah, perbedaan kedua jenis ini terdapat pada kandungan kafein yang terkandung pada masing-masing jenis kopi ini.Kopi Toraja memiliki ciri khas yang berbeda dengan jenis kopi lainnya dipasaran. Kopi ini memiliki rasa yang unik dan khas, ada unsur rasa tanah pada kopi ini.Sensasi rasa pahit langsung hilang sesaat ketika diminum pertama kali, sehingga tidak meninggalkan rasa pahit. Untuk menikmati sensasi kopi ini, saran penyajian dengan menggunakan kopi tubruk.
  3. Kopi Lanang. Kopi Lanang berasal dari Bayuwangi, Jawa Timur, dapat tumbuh di suhu 20’C-30’C pada ketinggian 1800 mdpl. Dinamakan Kopi Lanang karena bentuk biji kopi yang tunggal, bulat dan tidak berbelah seperti biji kopi umumnnya. Kopi Lanang bisa dihasilkan dari jenis Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Untuk aroma dan rasa kopi ini, lebih kuat dibandingkan kopi biasa karena mengandung banyak senyawa Tribulus Terrestris yang merupakan suplemen herbal populer yang mampu meningkatkan kadar testosteron, gairah seks dan dehydroepiandrosterone (DHEA). Dengan kandungan seperti diatas, kopi ini dipercaya mampu meningkatkan vitalitas pria dan kandungan kafein 2.1%, nilai jual kopi ini lebih tnggi daripada kopi pada umumnya.
  4.  Kopi Kintamani. Kopi Kintamani berasal dari Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Merupakan salah satu dari tiga kopi Indonesia yang telah mendapat sertifikat Indikasi Geografis Unik, dikenal dengan nama Indikasi Geografis. Kintamani berada didataran tinggu yang sejuk sehingga kopi dapat tumbuh sumbur diwilayah ini. Kopi jenis ini ditanam dengan tumpang sari bersama dengan tanaman lain, seperti jeruk dan sayuran.Untuk rasa, Kopi Kintamani memiliki rasa unik yaitu rasa buah-buahan yang asam dan segar, karena pengaruh dari sistem tumpang sari tadi.Selain rasa buah, kopi ini memiliki cita rasa yang lembut dan tidak berat dan diproses melalui proses basah atau wet processed.
  5. Kopi Aceh Gayo. Kopi Aceh Gayo berasal dari Serambi Mekah, Aceh. Mayoritas masyarakat Gayo bertani kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi ini sehingga produksi kopi Arabica dihasilkannya merupakan yang terbesar di Asia.Kopi Aceh Gayo memiliki ras khas, yaitu rasa pahit yang tidak tertinggal dilidah, bahkan rasa pahit nyaris tidak terasa pada kopi ini. Kopi yang harum, gurih, tanpa rasa pahit melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika.Satu hal yang menarik dari kopi ini adalah penanaman kopi ditanam secara organik.
  6. Kopi Wamena. Kopi Wamena berasal dari Papua, wilayah Timur Indonesia. Tumbuh pada ketinggal 1.500 mdpl dengan suhu 20’C, menjadikannya kopi dengan cita rasa ringan dengan kandungan keharuman yang tajam. Kopi Papua Wamena memiliki tingkat keasaman yang rencah, karena letak geografis dan struktur tanah yang mendukung untuk pertumbuhan kopi ini. Kualitas tinggi kopi ini didukung oleh para petani yang menanam kopi ini secara organic, tidak menggunakan bahan kimia yang tentu saja bisa mempengaruhi kopi yang dihasilkan.Untuk kamu penikmat kopi, tekstur ringan, minim ampas, harum dan tidak asam inilah pilihan yang tepat.
  7. Kopi Flores Bajawa. Kopi Flores Bajawa berasal dari dataran Flores yang bergelombang, banyak gunung berapi aktif dan tidak aktif. Abu dari gunung berapi inilah menciptakan tanah Andosols yang subur dan ideal untuk pertumbuhan kopi organik. Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.800 mdpl di lereng bukit dan ditanam dibawah naungan pepohonan, proses basah dipermukaan datar pertanian.Kopi Flores memiliki rasa yang cukup abadi dibanding dengan kopi lainnya. Aroma yang cukup bertahan lama, sehingga kopi ini banyak diincar oleh penikmat kopi ditanah air.Kopi Flores Bajawa diproduksi oleh kelompok tani di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur secara organik yang ditanam dan diolah oleh perkebunan rakyat setempat.
  8. Kopi Jawa. Dari segi nama, kopi ini berasal dari Tanah Jawa. Kopi ini memiliki cita rasa sendiri. Aroma rempah terasa secara alami menjadikan kopi jenis ini dapat dinikmati karena karakteristik yang berbeda dari jenis kopi lain. Walau Kopi Jawa tidak sekuat jenis kopi yang telah dijelaskan diatas, kopi ini mampu mimikat pecinta kopi dengan kelasnya tersendiri. Kopi Jawa melalui proses giling basah sehingga cita rasa yang terlalu kuat.Meskipun tidak setenar kopi asal Sulawesi dan Sumatera, tidak semua kopi di Indonesia mampu menghasilkan kopi beraroma rempah ini. Kopi yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan.
Metode Pengolahan Kopi

Ada dua metode pengolahan kopi yaitu, pengolahan kopi dengan metode kering dan pengolahan kopi dengan metode basah.
  1. Pengolahan Kopi dengan Metode Kering . Metode kering atau juga disebut dengan metode alami adalah cara yang paling lama digunakan, cara ini mudah dikerjakan dan membutuhkan lebih sedikit mesin. Pemrosesan dilakukan dengan pengeringan pada seluruh buah. Metode kering ini dipakai sekitar 90% dari produksi kopi di Brazil, serta sebagian besar kopi yang diproduksi di Ethiopia, Haiti, dan Paraguay, sebagaimana juga yang diproduksi di India dan Ekuador. Sebagian besar kopi robusta diproses dengan metode ini. Tetapi, cara ini tidak dipakai di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, dimana kelembaban atmosfer terlalu tinggi atau sering turun hujan selama pemanenan.
  2. Pengolahan Kopi dengan Metode Basah. Metode basah membutuhkan penggunaan alat yang spesifik dan kuantitas air yang mencukupi. Memproduksi green coffee yang seragam dengan sedikit kerusakan.Maka dari itu, kopi yang dihasilkan berdasarkan metode pembuatan ini, harganya jauh lebih mahal dikarenakan kualitasnya yang lebih baik. Metode basah ini banyak digunakan untuk kopi berjenis arabika, dengan pengecualian produksi di Brazil dan negara-negara Arab yang menggunakan proses kering. Metode basah jarang digunakan untuk kopi berjenis robusta.
Proses Pengolahan Kopi

Menurut Panggabean (2011:19) proses pengolahan kopi bubuk terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut:
  1. Penyangraian. Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik untuk membentuk citarasa dan aroma khas kopi. Waktu penyangraian ditentukan atas dasar warna biji kopi penyangraian atau sering disebut derajat sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi sangrai mendekati cokelat tua kehitaman.
  2. Pendinginan Biji Sangrai. Setelah proses penyangraian selesai, biji kopi harus segera didinginkan dalam bak pendingin. Pendinginan yang kurang cepat dapat menyebabkan proses penyangraian berlanjut dan biji kopi menjadi gosong. Selama pendinginan biji kopi diaduk secara manual agar proses pendinginan lebih cepat dan merata. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk memisahkan sisa kulit ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai. Beberapa cara dapat dilakukan untuk pendinginan biji sangrai antara lain pemberian kipas atau dengan menaruhnya kebidang datar.
  3. Penghalusan/Pengilingan Biji Kopi Sangrai. Biji kopi sangrai dihaluskan dengan mesin penghalus sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan ukuran tertentu. Butiran kopi bubuk mempunyai luas permukaan yang relatif besar dibandingkan jika dalam keadaan utuh. Dengan demikian senyawa pembentuk cita rasa dan senyawa penyegar mudah larut dalam air seduhan.
Kopi

Kopi

Kopi

Pengertian Kopi

Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang, produk ini dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.

Kopi yang dijual di dunia biasanya adalah kombinasi dari biji yang dipanggang dari dua varietas pohon kopi: arabika dan robusta. Perbedaan di antara kedua varietas ini terutama terletak pada rasa dan tingkat kafeinnya. Biji arabika, lebih mahal di pasar dunia, memiliki rasa yang lebih mild dan memiliki kandungan kafein 70% lebih rendah dibandingkan dengan biji robusta.

Wilayah subtropis dan tropis merupakan lokasi yang baik untuk budidaya kopi. Oleh karena itu, negara-negara yang mendominasi produksi kopi dunia berada di wilayah Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kopi adalah komoditi yang diperdagangkan di bursa-bursa komoditi dan futures, yang paling penting di London dan New York.

Jenis-jenis Kopi

Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah dihaluskan sebelumnya sehingga menjadi bubuk. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea Canephora) dan Kopi Arabika(Coffea Arabica). Kedua jenis kopi ini memiliki spesies yang berbeda.

Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi dimana dua spesies ini tumbuh dan perbedaan ekonomis. Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, rasa manis, lembut, kuat dan tajam. Sedangkan robusta memiliki variasi rasa netral, rasa yang mirip gandum dan sebelum disangrai aroma kacang-kacangan lebih terasa.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia, memiliki iklim yang ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan didirikan di wilayah lain seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Hingga saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.

Untuk lebih mengenal kopi asal negeri sendiri, berikut ini 8 kopi khas yang hanya ada di Indonesia: 
  1. Kopi Luwak. Kopi Luwak merupakan seduhan kopi yang berasal dari biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak atau musang kelapa.Biji kopi Luwak ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak tadi. Kopi Luwak telah dikenal sejak tahun 1980-an, biji kopi ini adalah termahal didunia dengan harga $ 100 per 450 gram, kamu mau menikmati kopi ini dengan penyajian tradisional? Penyajian ini dengan menaruh Kopi Luwak ke cangkir, menyeduh dengan air panas (tidak terlalu panas) hingga ketinggan air 2 cm dari permukaan kopi, boleh ditambahkan gula sebagai pemanis.Sisa dari air panas tadi dipanaskan lagi hingga benar-benar panas dan mendidih, tuangkan air panas ini ke gelas tadi hingga ke leher gelas, dan tutuplah gelas tersebut kemudian diaduk rata.Setelah didiamkan 4-5 menit, kopi siap dihidangkan.
  2. Kopi Toraja. Kopi Toraja berasal dari dataran tinggi Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi ini terkenal dengan kelezatan, cita rasa yang luar biasa unik. Ada dua jenis Kopi Toraja yaitu Kopi Toraja Robusta dan Kopi Toraja Arabika. Kedua jenis kopi ini memiliki kandungan asam yang cukup rendah, perbedaan kedua jenis ini terdapat pada kandungan kafein yang terkandung pada masing-masing jenis kopi ini.Kopi Toraja memiliki ciri khas yang berbeda dengan jenis kopi lainnya dipasaran. Kopi ini memiliki rasa yang unik dan khas, ada unsur rasa tanah pada kopi ini.Sensasi rasa pahit langsung hilang sesaat ketika diminum pertama kali, sehingga tidak meninggalkan rasa pahit. Untuk menikmati sensasi kopi ini, saran penyajian dengan menggunakan kopi tubruk.
  3. Kopi Lanang. Kopi Lanang berasal dari Bayuwangi, Jawa Timur, dapat tumbuh di suhu 20’C-30’C pada ketinggian 1800 mdpl. Dinamakan Kopi Lanang karena bentuk biji kopi yang tunggal, bulat dan tidak berbelah seperti biji kopi umumnnya. Kopi Lanang bisa dihasilkan dari jenis Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Untuk aroma dan rasa kopi ini, lebih kuat dibandingkan kopi biasa karena mengandung banyak senyawa Tribulus Terrestris yang merupakan suplemen herbal populer yang mampu meningkatkan kadar testosteron, gairah seks dan dehydroepiandrosterone (DHEA). Dengan kandungan seperti diatas, kopi ini dipercaya mampu meningkatkan vitalitas pria dan kandungan kafein 2.1%, nilai jual kopi ini lebih tnggi daripada kopi pada umumnya.
  4.  Kopi Kintamani. Kopi Kintamani berasal dari Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Merupakan salah satu dari tiga kopi Indonesia yang telah mendapat sertifikat Indikasi Geografis Unik, dikenal dengan nama Indikasi Geografis. Kintamani berada didataran tinggu yang sejuk sehingga kopi dapat tumbuh sumbur diwilayah ini. Kopi jenis ini ditanam dengan tumpang sari bersama dengan tanaman lain, seperti jeruk dan sayuran.Untuk rasa, Kopi Kintamani memiliki rasa unik yaitu rasa buah-buahan yang asam dan segar, karena pengaruh dari sistem tumpang sari tadi.Selain rasa buah, kopi ini memiliki cita rasa yang lembut dan tidak berat dan diproses melalui proses basah atau wet processed.
  5. Kopi Aceh Gayo. Kopi Aceh Gayo berasal dari Serambi Mekah, Aceh. Mayoritas masyarakat Gayo bertani kopi. Varietas Arabica mendominasi jenis kopi ini sehingga produksi kopi Arabica dihasilkannya merupakan yang terbesar di Asia.Kopi Aceh Gayo memiliki ras khas, yaitu rasa pahit yang tidak tertinggal dilidah, bahkan rasa pahit nyaris tidak terasa pada kopi ini. Kopi yang harum, gurih, tanpa rasa pahit melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika.Satu hal yang menarik dari kopi ini adalah penanaman kopi ditanam secara organik.
  6. Kopi Wamena. Kopi Wamena berasal dari Papua, wilayah Timur Indonesia. Tumbuh pada ketinggal 1.500 mdpl dengan suhu 20’C, menjadikannya kopi dengan cita rasa ringan dengan kandungan keharuman yang tajam. Kopi Papua Wamena memiliki tingkat keasaman yang rencah, karena letak geografis dan struktur tanah yang mendukung untuk pertumbuhan kopi ini. Kualitas tinggi kopi ini didukung oleh para petani yang menanam kopi ini secara organic, tidak menggunakan bahan kimia yang tentu saja bisa mempengaruhi kopi yang dihasilkan.Untuk kamu penikmat kopi, tekstur ringan, minim ampas, harum dan tidak asam inilah pilihan yang tepat.
  7. Kopi Flores Bajawa. Kopi Flores Bajawa berasal dari dataran Flores yang bergelombang, banyak gunung berapi aktif dan tidak aktif. Abu dari gunung berapi inilah menciptakan tanah Andosols yang subur dan ideal untuk pertumbuhan kopi organik. Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.800 mdpl di lereng bukit dan ditanam dibawah naungan pepohonan, proses basah dipermukaan datar pertanian.Kopi Flores memiliki rasa yang cukup abadi dibanding dengan kopi lainnya. Aroma yang cukup bertahan lama, sehingga kopi ini banyak diincar oleh penikmat kopi ditanah air.Kopi Flores Bajawa diproduksi oleh kelompok tani di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur secara organik yang ditanam dan diolah oleh perkebunan rakyat setempat.
  8. Kopi Jawa. Dari segi nama, kopi ini berasal dari Tanah Jawa. Kopi ini memiliki cita rasa sendiri. Aroma rempah terasa secara alami menjadikan kopi jenis ini dapat dinikmati karena karakteristik yang berbeda dari jenis kopi lain. Walau Kopi Jawa tidak sekuat jenis kopi yang telah dijelaskan diatas, kopi ini mampu mimikat pecinta kopi dengan kelasnya tersendiri. Kopi Jawa melalui proses giling basah sehingga cita rasa yang terlalu kuat.Meskipun tidak setenar kopi asal Sulawesi dan Sumatera, tidak semua kopi di Indonesia mampu menghasilkan kopi beraroma rempah ini. Kopi yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan.
Metode Pengolahan Kopi

Ada dua metode pengolahan kopi yaitu, pengolahan kopi dengan metode kering dan pengolahan kopi dengan metode basah.
  1. Pengolahan Kopi dengan Metode Kering . Metode kering atau juga disebut dengan metode alami adalah cara yang paling lama digunakan, cara ini mudah dikerjakan dan membutuhkan lebih sedikit mesin. Pemrosesan dilakukan dengan pengeringan pada seluruh buah. Metode kering ini dipakai sekitar 90% dari produksi kopi di Brazil, serta sebagian besar kopi yang diproduksi di Ethiopia, Haiti, dan Paraguay, sebagaimana juga yang diproduksi di India dan Ekuador. Sebagian besar kopi robusta diproses dengan metode ini. Tetapi, cara ini tidak dipakai di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, dimana kelembaban atmosfer terlalu tinggi atau sering turun hujan selama pemanenan.
  2. Pengolahan Kopi dengan Metode Basah. Metode basah membutuhkan penggunaan alat yang spesifik dan kuantitas air yang mencukupi. Memproduksi green coffee yang seragam dengan sedikit kerusakan.Maka dari itu, kopi yang dihasilkan berdasarkan metode pembuatan ini, harganya jauh lebih mahal dikarenakan kualitasnya yang lebih baik. Metode basah ini banyak digunakan untuk kopi berjenis arabika, dengan pengecualian produksi di Brazil dan negara-negara Arab yang menggunakan proses kering. Metode basah jarang digunakan untuk kopi berjenis robusta.
Proses Pengolahan Kopi

Menurut Panggabean (2011:19) proses pengolahan kopi bubuk terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut:
  1. Penyangraian. Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas. Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik untuk membentuk citarasa dan aroma khas kopi. Waktu penyangraian ditentukan atas dasar warna biji kopi penyangraian atau sering disebut derajat sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi sangrai mendekati cokelat tua kehitaman.
  2. Pendinginan Biji Sangrai. Setelah proses penyangraian selesai, biji kopi harus segera didinginkan dalam bak pendingin. Pendinginan yang kurang cepat dapat menyebabkan proses penyangraian berlanjut dan biji kopi menjadi gosong. Selama pendinginan biji kopi diaduk secara manual agar proses pendinginan lebih cepat dan merata. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk memisahkan sisa kulit ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai. Beberapa cara dapat dilakukan untuk pendinginan biji sangrai antara lain pemberian kipas atau dengan menaruhnya kebidang datar.
  3. Penghalusan/Pengilingan Biji Kopi Sangrai. Biji kopi sangrai dihaluskan dengan mesin penghalus sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan ukuran tertentu. Butiran kopi bubuk mempunyai luas permukaan yang relatif besar dibandingkan jika dalam keadaan utuh. Dengan demikian senyawa pembentuk cita rasa dan senyawa penyegar mudah larut dalam air seduhan.
Tujuan Ekspor

Tujuan Ekspor

Ekspor

Pengertian Ekspor

Menurut Todaro (2008:620) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang dapat meningkatkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Dalam melakukan ekspor atau kegiatan produksi, modal kerja menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktifitasnya.

Modal kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan, proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.

Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 yaitu:
  1. Ekspor langsung. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
  2. Ekspor tidak langsung. Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
Manfaat dan Tujuan Ekspor

Manfaat Ekspor

Adapun manfaat dari kegiatan ekspor adalah meningkatkan daya saing dalam bidang perdagangan internasional, memperluas pemasaran suatu produk, memproleh keuntungan yang lebih maksimal, meningkatkan nilai investasi, membantu perekonomian Negara, meningkatkan hubungan internasional dibidang ekonomi, meningkatkan skala produksi, memperoleh informasi perekonomian dari Negara lain, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengenalkan produk dalam negeri dan membantu memperkenalkan identitas Negara melalui produk yang dihasilkan.

Tujuan Ekspor

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Memperluas pemasaran bagi berbagai produk dalam negeri. Kegiatan ekspor ditujukan untuk memasarkan barang-barang yang diproduksi didalam negeri keluar negeri. Semakin luas pemasarannya maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha di ssuatu Negara akan semakin kondusif jika kegiatan ekspornya berjalan lancar.
  3. Menjaga Kestabilan kurs valuta asing. Kurs valuta asing mempengaruhi ekonomi dalam negeri, sehingga dengan adanya kegiatan ekspor ini akan membantu agar kurs valuta asing tetap stabil. 
  4. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri. Harga produk ekspor dalam negeri perlu dikendalikan dengan menjaga kegiatan ekspor terus berjalan sehingga barang dalam negeri kualitasnya dianggap baik secara internasional.
Manfaat Ekspor

Manfaat Ekspor

Ekspor

Pengertian Ekspor

Menurut Todaro (2008:620) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang dapat meningkatkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Dalam melakukan ekspor atau kegiatan produksi, modal kerja menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktifitasnya.

Modal kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan, proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.

Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 yaitu:
  1. Ekspor langsung. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
  2. Ekspor tidak langsung. Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
Manfaat dan Tujuan Ekspor

Manfaat Ekspor

Adapun manfaat dari kegiatan ekspor adalah meningkatkan daya saing dalam bidang perdagangan internasional, memperluas pemasaran suatu produk, memproleh keuntungan yang lebih maksimal, meningkatkan nilai investasi, membantu perekonomian Negara, meningkatkan hubungan internasional dibidang ekonomi, meningkatkan skala produksi, memperoleh informasi perekonomian dari Negara lain, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengenalkan produk dalam negeri dan membantu memperkenalkan identitas Negara melalui produk yang dihasilkan.

Tujuan Ekspor

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Memperluas pemasaran bagi berbagai produk dalam negeri. Kegiatan ekspor ditujukan untuk memasarkan barang-barang yang diproduksi didalam negeri keluar negeri. Semakin luas pemasarannya maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha di ssuatu Negara akan semakin kondusif jika kegiatan ekspornya berjalan lancar.
  3. Menjaga Kestabilan kurs valuta asing. Kurs valuta asing mempengaruhi ekonomi dalam negeri, sehingga dengan adanya kegiatan ekspor ini akan membantu agar kurs valuta asing tetap stabil. 
  4. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri. Harga produk ekspor dalam negeri perlu dikendalikan dengan menjaga kegiatan ekspor terus berjalan sehingga barang dalam negeri kualitasnya dianggap baik secara internasional.
Manfaat dan Tujuan Ekspor

Manfaat dan Tujuan Ekspor

Ekspor

Pengertian Ekspor

Menurut Todaro (2008:620) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang dapat meningkatkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Dalam melakukan ekspor atau kegiatan produksi, modal kerja menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktifitasnya.

Modal kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan, proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.

Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 yaitu:
  1. Ekspor langsung. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
  2. Ekspor tidak langsung. Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
Manfaat dan Tujuan Ekspor

Manfaat Ekspor

Adapun manfaat dari kegiatan ekspor adalah meningkatkan daya saing dalam bidang perdagangan internasional, memperluas pemasaran suatu produk, memproleh keuntungan yang lebih maksimal, meningkatkan nilai investasi, membantu perekonomian Negara, meningkatkan hubungan internasional dibidang ekonomi, meningkatkan skala produksi, memperoleh informasi perekonomian dari Negara lain, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengenalkan produk dalam negeri dan membantu memperkenalkan identitas Negara melalui produk yang dihasilkan.

Tujuan Ekspor

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Memperluas pemasaran bagi berbagai produk dalam negeri. Kegiatan ekspor ditujukan untuk memasarkan barang-barang yang diproduksi didalam negeri keluar negeri. Semakin luas pemasarannya maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha di ssuatu Negara akan semakin kondusif jika kegiatan ekspornya berjalan lancar.
  3. Menjaga Kestabilan kurs valuta asing. Kurs valuta asing mempengaruhi ekonomi dalam negeri, sehingga dengan adanya kegiatan ekspor ini akan membantu agar kurs valuta asing tetap stabil. 
  4. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri. Harga produk ekspor dalam negeri perlu dikendalikan dengan menjaga kegiatan ekspor terus berjalan sehingga barang dalam negeri kualitasnya dianggap baik secara internasional.
Kegiatan Ekspor

Kegiatan Ekspor

Ekspor

Pengertian Ekspor

Menurut Todaro (2008:620) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang dapat meningkatkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Dalam melakukan ekspor atau kegiatan produksi, modal kerja menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktifitasnya.

Modal kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan, proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.

Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 yaitu:
  1. Ekspor langsung. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
  2. Ekspor tidak langsung. Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
Manfaat dan Tujuan Ekspor

Manfaat Ekspor

Adapun manfaat dari kegiatan ekspor adalah meningkatkan daya saing dalam bidang perdagangan internasional, memperluas pemasaran suatu produk, memproleh keuntungan yang lebih maksimal, meningkatkan nilai investasi, membantu perekonomian Negara, meningkatkan hubungan internasional dibidang ekonomi, meningkatkan skala produksi, memperoleh informasi perekonomian dari Negara lain, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengenalkan produk dalam negeri dan membantu memperkenalkan identitas Negara melalui produk yang dihasilkan.

Tujuan Ekspor

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Memperluas pemasaran bagi berbagai produk dalam negeri. Kegiatan ekspor ditujukan untuk memasarkan barang-barang yang diproduksi didalam negeri keluar negeri. Semakin luas pemasarannya maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha di ssuatu Negara akan semakin kondusif jika kegiatan ekspornya berjalan lancar.
  3. Menjaga Kestabilan kurs valuta asing. Kurs valuta asing mempengaruhi ekonomi dalam negeri, sehingga dengan adanya kegiatan ekspor ini akan membantu agar kurs valuta asing tetap stabil. 
  4. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri. Harga produk ekspor dalam negeri perlu dikendalikan dengan menjaga kegiatan ekspor terus berjalan sehingga barang dalam negeri kualitasnya dianggap baik secara internasional.
Pengertian Ekspor

Pengertian Ekspor

Ekspor

Pengertian Ekspor

Menurut Todaro (2008:620) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang dapat meningkatkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Dalam melakukan ekspor atau kegiatan produksi, modal kerja menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktifitasnya.

Modal kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan, proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.

Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 yaitu:
  1. Ekspor langsung. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
  2. Ekspor tidak langsung. Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
Manfaat dan Tujuan Ekspor

Manfaat Ekspor

Adapun manfaat dari kegiatan ekspor adalah meningkatkan daya saing dalam bidang perdagangan internasional, memperluas pemasaran suatu produk, memproleh keuntungan yang lebih maksimal, meningkatkan nilai investasi, membantu perekonomian Negara, meningkatkan hubungan internasional dibidang ekonomi, meningkatkan skala produksi, memperoleh informasi perekonomian dari Negara lain, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengenalkan produk dalam negeri dan membantu memperkenalkan identitas Negara melalui produk yang dihasilkan.

Tujuan Ekspor

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Memperluas pemasaran bagi berbagai produk dalam negeri. Kegiatan ekspor ditujukan untuk memasarkan barang-barang yang diproduksi didalam negeri keluar negeri. Semakin luas pemasarannya maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha di ssuatu Negara akan semakin kondusif jika kegiatan ekspornya berjalan lancar.
  3. Menjaga Kestabilan kurs valuta asing. Kurs valuta asing mempengaruhi ekonomi dalam negeri, sehingga dengan adanya kegiatan ekspor ini akan membantu agar kurs valuta asing tetap stabil. 
  4. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri. Harga produk ekspor dalam negeri perlu dikendalikan dengan menjaga kegiatan ekspor terus berjalan sehingga barang dalam negeri kualitasnya dianggap baik secara internasional.
Ekspor

Ekspor

Ekspor

Pengertian Ekspor

Menurut Todaro (2008:620) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang dapat meningkatkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Dalam melakukan ekspor atau kegiatan produksi, modal kerja menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan membutuhkan modal kerja dalam menjalankan aktifitasnya.

Modal kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan, proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.

Kegiatan Ekspor

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 yaitu:
  1. Ekspor langsung. Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
  2. Ekspor tidak langsung. Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
Manfaat dan Tujuan Ekspor

Manfaat Ekspor

Adapun manfaat dari kegiatan ekspor adalah meningkatkan daya saing dalam bidang perdagangan internasional, memperluas pemasaran suatu produk, memproleh keuntungan yang lebih maksimal, meningkatkan nilai investasi, membantu perekonomian Negara, meningkatkan hubungan internasional dibidang ekonomi, meningkatkan skala produksi, memperoleh informasi perekonomian dari Negara lain, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengenalkan produk dalam negeri dan membantu memperkenalkan identitas Negara melalui produk yang dihasilkan.

Tujuan Ekspor

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
  1. Memperluas pemasaran bagi berbagai produk dalam negeri. Kegiatan ekspor ditujukan untuk memasarkan barang-barang yang diproduksi didalam negeri keluar negeri. Semakin luas pemasarannya maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif. Iklim usaha di ssuatu Negara akan semakin kondusif jika kegiatan ekspornya berjalan lancar.
  3. Menjaga Kestabilan kurs valuta asing. Kurs valuta asing mempengaruhi ekonomi dalam negeri, sehingga dengan adanya kegiatan ekspor ini akan membantu agar kurs valuta asing tetap stabil. 
  4. Mengendalikan harga produk ekspor dalam negeri. Harga produk ekspor dalam negeri perlu dikendalikan dengan menjaga kegiatan ekspor terus berjalan sehingga barang dalam negeri kualitasnya dianggap baik secara internasional.
Hukum Silogisme Katagorik

Hukum Silogisme Katagorik

Definisi Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. jenis metode dalam menalar yaitu deduktif.

Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tak langsung.

Menarik Simpulan secara Langsung

Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis Sebaliknya, konklusi yang ditarik dari dua premis disebut simpulan taklangsung

Contoh:
  • Semua ikan berdarah dingin. (premis).Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
  • Semua rudal adalah senjata berbahaya.(premis)Tidak satu pun rudal adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
  • Semua gajah adalah berbelalai. (premis)Tak satu pun gajah adalah takberbelalai (simpulan)Tidak satu pu yang takberbelalai adalah gajah. (simpulan)
  • Semua manusia mempunyai rambut. (premis)Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
Menarik Simpulan secara Tidak Langsung

Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data.Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuanyang semua orang sudah tahu, umpamanya setiap manusia akanmati, semua ikan berdarah dingin, semua sarjana adalah lulusan perguruan tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut. Beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung sebagai berikut

Silogisme

Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.

Silogisme Kategoris

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategoria Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Contoh :
  • Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
  • Katus adalah tumbuhan (premis minor)
  • Katus membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik
  1. Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga. Contoh:Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor). Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor). Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
  2. Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga. Contoh:Semua korupsi tidak disenangi (mayor). Sebagian pejabat korupsi (minor). Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
  3. Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan. Contoh:Beberapa politikus tidak jujur (premis 1). Bambang adalah politikus (premis 2). Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian) Bambang mungkin tidak jujur (konklusi)
  4. Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif. Contoh: Kerbau bukan bunga mawar (premis 1). Kucing bukan bunga mawar (premis 2). Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
  5. Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin.Binatang ini berdarah dingin.Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata
  6. Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah. Contoh: Kerbau adalah binatang.(premis 1) Kambing bukan kerbau.(premis 2) Kambing bukan binatang ?. Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
  7. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain. Contoh: Bulan itu bersinar di langit.(mayor). Januari adalah bulan.(minor). Januari bersinar dilangit?
  8. Silogismeharus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklusinya. Contoh:Kucing adalah binatang.(premis 1) Domba adalah binatang.(premis 2) Beringin adalah tumbuhan.(premis3) Sawo adalah tumbuhan.(premis4). Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya.
Silogisme Kategoris

Silogisme Kategoris

Definisi Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. jenis metode dalam menalar yaitu deduktif.

Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tak langsung.

Menarik Simpulan secara Langsung

Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis Sebaliknya, konklusi yang ditarik dari dua premis disebut simpulan taklangsung

Contoh:
  • Semua ikan berdarah dingin. (premis).Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
  • Semua rudal adalah senjata berbahaya.(premis)Tidak satu pun rudal adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
  • Semua gajah adalah berbelalai. (premis)Tak satu pun gajah adalah takberbelalai (simpulan)Tidak satu pu yang takberbelalai adalah gajah. (simpulan)
  • Semua manusia mempunyai rambut. (premis)Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
Menarik Simpulan secara Tidak Langsung

Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data.Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuanyang semua orang sudah tahu, umpamanya setiap manusia akanmati, semua ikan berdarah dingin, semua sarjana adalah lulusan perguruan tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut. Beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung sebagai berikut

Silogisme

Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.

Silogisme Kategoris

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategoria Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Contoh :
  • Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
  • Katus adalah tumbuhan (premis minor)
  • Katus membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik
  1. Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga. Contoh:Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor). Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor). Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
  2. Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga. Contoh:Semua korupsi tidak disenangi (mayor). Sebagian pejabat korupsi (minor). Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
  3. Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan. Contoh:Beberapa politikus tidak jujur (premis 1). Bambang adalah politikus (premis 2). Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian) Bambang mungkin tidak jujur (konklusi)
  4. Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif. Contoh: Kerbau bukan bunga mawar (premis 1). Kucing bukan bunga mawar (premis 2). Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
  5. Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin.Binatang ini berdarah dingin.Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata
  6. Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah. Contoh: Kerbau adalah binatang.(premis 1) Kambing bukan kerbau.(premis 2) Kambing bukan binatang ?. Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
  7. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain. Contoh: Bulan itu bersinar di langit.(mayor). Januari adalah bulan.(minor). Januari bersinar dilangit?
  8. Silogismeharus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklusinya. Contoh:Kucing adalah binatang.(premis 1) Domba adalah binatang.(premis 2) Beringin adalah tumbuhan.(premis3) Sawo adalah tumbuhan.(premis4). Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya.