Teknik Komunikasi Terapeutik

Menurut Stuart dan Sundeen (dalam Pieter, 2017), dalam menanggapi pesan yang disampaikan klien, perawat dapat menggunakan berbagai teknik komunikasi terapeutik sebagai berikut:
  1. Mendengar (listening. Merupakan dasar utama dalam komunikasi. Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap kritis dan korektif bila apa yang disampaikan klien perlu diluruskan. Tujuan teknik ini adalah memberi rasa aman klien dalam mengungkapkan perasaannya dan menjaga kestabilan emosi atau psikologis klien.
  2. Pertanyaan terbuka (broad opening. Teknik ini memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya sesuai kehendak klien tanpa membatasi, agar klien merasa aman dalam mengungkapkan perasaannya.
  3. Mengulang (restarting. Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti pembicaraan klien.
  4. Klarifikas. Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien berhenti karena malu mengemukakan informasi, informasi yang diperoleh tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah.
  5. Refleks. Refleksi merupakan reaksi perawat-klien selama berlangsungnya komunikasi. Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu refleksi isi yang bertujuan menvalidasi apa yang didengar dan refleksi perasaan yang bertujuan memberirespon pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima perasaannya.
  6. Memfokuska. Membantu klien bicara pada topik yang telah dipilih dan yang penting serta menjadga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih jelas dan berfokus pada realitas.
  7. Membagi perseps. Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan, dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan memberi informasi.
  8. Identifikasi tem. Mengidentifikasi latar belakang masalah yang dialami klien yang muncul selama percakapan. Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan mengeksplorasi masalah yang penting.
  9. Diam (silence. Cara yang sukat, biasayanya dilakukan setelah mengajukan pertanyaan. Tujuannya untuk memberi kesempatan berpikir dan memotivasi klien untuk bicara. Pada klien yang menarik diri, teknik diam berarti perawat menerima klien.
  10. Informin. Teknik ini bertujuan memberi informasi dan fakta untuk pendidikan kesehatan bagi klien, misalnya perawat menjelaskan tentang penyebab panas yang dialami klien.
  11. Sara. Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah. Tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »


EmoticonEmoticon