Pengertian keaktifan Siswa
Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoolan yang pentiing dan mendasar yang harus dipahami, didasari dan dikembangkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berhasil harus menjalankan berbagai aktifitas, baik aktifitas fisik maupun pesikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja. Dia tidak hanya duduk dan mendegarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki pesikis atau kejiwaan adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya dalam rangka pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas perseolan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif berarti giat. Keaktiifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif.
Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa, dalam kegiatan belajar mengajar yang optimal dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif.
Jenis keaktifan siswa
Jenis-jenis keaktifan siswa dalam belajar cukup banyak. Muhammad Ali membagi jenis-jenis keaktifan siswa menjadi delapan aktifitas, yaitu :
- Mendengar, dalam proses belajar yang sangat menonjil mendengar dan melihat. Apa yang kita dengar menimbulkan tanggapan dalam ingatan-ingatan yang turut dalam membentuk jiwa seseorang.
- Melihat, siswa dapat menyerap dan belajar 8% dari penglihatannya.
- Mencium, seseorang dapat memehami perbedaan objek melalui bau yang dapat dicium.
- Merasa, yang dapat member kesan sebagai dasar terjadinya berbagai bentuk perubahan bentuk tingkah laku .
- Meraba, bisa membedakan suatu benda dengan benda yang lainnya.
- Mengolah ide, dalam mengelola ide siswa melakukan proses berpikir.
- Menyatakan ide.
- Melakukan latihan, kegiatan proses belajar yang tujuannnya untuk membentuk tingkah laku pisikomotorik dapat dilakukan dengan latihan-latihan.
Faktor yang mempengaruhi keaktifan
Gegne dan Bringges dalam Martinis (2007:84) menyebutkan faktor-faktor yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, yaitu:
- Memberi motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam pembelajaran.
- Menjelaskan tujuan instruksional ( kemampuan dasar peserta didik).
- Meningkatkan kompetensi dasar kepada peserta didik.
- Memberikan stimulasi.
- Memunculkan aktifitas dalam kegiatan pembelajaran.
- Member umpan balik kepada siswa.
- Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau.
- Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran. Berbagai urian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah pemberian motivasi atau menarik perhatian siswa, memberikan umpan balik, memberikan stimulus dll. Kemudian keaktifan siswa yang rendah juga bisa ditingkatkan, salah satu caranya dengan memanfaatkan waktu dengan lebih baik dalam proses pembelajaran.
SUMBER :
- Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT Rineka Cipta,2003)