Hakikat Pembelajaran Fisika

Hakikat Pembelajaran Fisika

Belajar pada hakiktnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Kebanyakan para ahli pendidikan memberikan tafsiran yang berbeda mengenai pengertian belajar. Hal ini tergantung dengan cara dan sudut mana peninjauan perbuatan belajar dilakukan, karena belajar merupakan suatu proses yang dipengaruhi perubahan pada diri seseorang yang dipengaruhi oleh banyak aspek.

Menurut Agus Suprijono (2009 : 2) beberapa pakar pendidikan mendefenisikan belajar sebagai berikut : 
  1. Gagne. Belajar adalah perubahan diposisi atau kemampuan yang di capai seseorang melalui aktivitas. Perubahan diposisi tersebut bukan diperoleh langsung proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
  2. Travers. Belajar adalah poses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
  3. Cronbach. Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
  4. Harold Spears. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.
  5. Geoch. Belajar adalah perubahan Performance sebagai hasil latihan.
  6. Morgan. Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman
Berdasarkan pengertian di atas tergambar bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang di arahkan kepada tujuan dalam mamperoleh pengalaman atau pengetahuan baru yang menghasilkan perubahan pada individu yang belajar, serta untuk perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan dalam bentuk tingkah laku, sikap, pemahaman, keterampilan, kebiasaan, minat dan penyesuaian diri serta untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi. Lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/ bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. (nana sudjana dalam syaiful bahri djamarah 2006 : 39) Akhirnya, bila hakikat belajar adalah “perubahn”, maka belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru.

Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta (Sari dalam Kusmana 2008:1). Fisika adalah salah satu ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rahmad dan Dewi dalam Novelensia 2014:242). Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal pengetahuan tentang fisika, kemampuan dalam keterampilan proses serta meningkatkan kreativitas dan sikap ilmiyah. Lebih jelasnya target yang diinginkan oleh kurikulum meliputi tiga ranah, yaitu: kognitif melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesis, dan evaluasi; afektif melalui pengembangan sikap ilmiyah; psikomotorik melalui peningkatan keterampilan proses baik dengan percobaan fisika maupun tanpa percobaan.

Mempelajari fisika berarti melatih siswa untuk memahami konsep fisika, memecahkan serta menemukan mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi dan siswa lebih mudah menerapkan masalah fisika dalam kehidupan sehari-hari dengan memahami konsep fisika.

Pengertian atau definisi fisika telah banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya tercantum dalam buku Kompendium Didaktik Fisika karangan (Druxes dalam Azhar 2008:8) sebagai berikut :
  1. Fisika adalah pelajaran tentang kejadian alam, yang memungkinkan penelitian dengan percobaan, pengukuran apa yang didapat, penyajian secara matematis, dan berdasarkan peraturan-peraturan umum (Brockhaus).
  2. Fisika adalah suatu uraian tertutup tentang semua kejadian fisikalis yang berdasarkan beberapa hukum dasar (Brandt/Dahmen).
  3. Fisika adalah Wu Li, kata dalam bahasa Cina untuk fisika dengan lima arti: Struktur energi organik, jalan saya, omong kosong, berpegang pada gambaran tertentu, penerangan (Zukov).
  4. Fisika adalah suatu teori yang menerangkan gejala-gejala alam sesederhana-sederhananya dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-kenyataannya. Persyaratan dasar untuk pemecahan persoalannya ialah mengamati gejala-gejala tersebut (Gerthsen). 
  5. Fisika adalah teori peramalan alternatif-alternatif yang secara empiris (dengan percobaan) dapatdibeda-bedakan (Weizsacher).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang tujuannya mempelajari gejala-gejala alam untuk mendapatkan produk fisika yang sifatnya khas dan bisa menjelaskan dari gejala alam itu sendiri.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »


EmoticonEmoticon