Pengertian Rokok

Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan

Rokok adalah salah satu permasalahan nasional bahkan telah menjadi permasalahan internasional yang telah ada sejak revolusi industri. Rokok merupakan salah satupenyumbang terbesar penyebab kematian yang sulit dicegah dalam masyarakat. Kandungan senyawa penyusun rokok yang dapat mempengaruhi pemakai adalah golongan alkaloid yang bersifat perangsang (stimulant), antara lain: nikotin, nikotirin, anabasin, myosmin. Kebiasaan merokok yang bersifat adiktif dapat menyebabkan terbentuknya sifat egois dari para perokok, hal ini dapat terlihat dari kebiasaan merokok didepan umum dan ditempat-tempat terbuka (fasilitas umum).

Berbagai pengaruh rokok terhadap kesehatan manusia, antara lain: menyebabkan penyakit jantung koroner, trombosis koroner, kanker, bronkitis atau radang cabang tenggorok, dan kematian pada janin. Selain itu efek lain bagi kesehatan yang ditimbulkan karena merokok antara lain: wajah keriput, gigi berbercak dan nafas bau, lingkungan menjadi bau, menjadi contoh yang buruk bagi anak, menjadi gerbang penggunaan obat-obatan terlarang.

Merokok merupakan kegiatan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.Karena menurut badan kesehatan dunia (WHO) rokok merupakan zat aditif yang memiliki kandungan kurang lebih 4000 elemen,dimana 2000 elemen didalamnya sangat berbahaya bagi tubuh.

Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok adalah produk yang mengandung zat-zat yang bersifat adiktif (menimbulkan kecanduan), dan jika dikonsumsi dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Karena dalam rokok terdapat kurang lebih 4000 macam zat kimia, antara lain nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik dan dapat mengakibatkan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, impotensia, penyakit darah, emfisema, bronkitis kronik, gangguan kehamilan dan janin serta banyak lagi lainnya.

Zat yang terkandung dalam rokok

Berikut ini adalah zat yang terkandung dalam rokok :
  • Nikotin. Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi bersifat racun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat aktif dan mempengaruhi otak atau susunan saraf pusat. Nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Dalam jangka panjang, nikotin akan menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mencapai tingkat kepuasan dan ketagihannya. Nikotin adalah senyawa yang paling banyak ditemukan dalam rokok sehingga semua alkaloid dianggap sebagai bagian dari nikotin. Nikotin adalah senyawa alkaloid toksis yang dipisahkan dari tembakau dan merupakan senyawa amin tersier dengan rumus empiris C10H14N2 dan dalam kimia organik sebagai 1-metil-2-pirolidin (3-piridin). Nikotin dalam keadaan murni tidak berwarna, berupa minyak cair mudah menguap, larut dalam alcohol, eter dan petroleum eter. Mendidih pada suhu 246-247oC dan membeku pada suhu dibawah 80oC. pada suhu rendah, sedikit berbau tetapi jika dipanaskan akan dihasilkan uap yang berbau merangsang dan akanbereaksi dengan udara yang ditandai dengan perubahan warna menjadi coklat. Nikotin bersifat alkali kuat dan terdapat dalam bentuk bukan ion sehingga dapat melalui membrane sel saraf. Sifat racun keras yang dimiliki nikotin dapat menyebabkan kelumpuhan saraf dan mudah diserap melalui kulit. Rata-rata kadar nikotin dalam tembakau berkisar antara 0,5-4%. Kadar nikotin beberapa jenis tembakau di Indonesia berkisar antara 0,5-2,5%. Setelah daun mencapai sempurna (tua) kadar nikotin semakin berkurang. Kadar air yang cukup tinggi menyebabkan kadar nikotin pada daun yang telah diawetkan dan hasil olahan pabrik cenderung berkurang. Berkurangnya kadar nikotin disebabkan terjadinya dekomposisi akibat penguapan. Selain nikotin, tembakau juga mengandung karbohidrat, klorofil, asam-asam organik, enzim, mineral, dan logam
  • Karbon Monoksida (CO). Gas karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas karbon monoksida bersifat toksis yang bertentangan dengan oksigen dalam transpor maupun penggunaannya.
  • Tar. Tar merupakan bagian partikel rokok sesudah kandungan nikotin dan uap air diasingkan. Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Dengan adanya kandungan tar yang beracun ini, sebagian dapat merusak sel paru karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan paru-paru sehingga mengakibatkan terjadinya kanker.
  • Timah Hitam (Pb). Timah Hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. 
  • Amoniak. Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
  • Hidrogen Sianida. Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan.
  • Nitrous oxide. Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit.
  • Fenol. Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
  • Hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
Dampak merokok

Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, rokok salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk Ilegal yang membunuh hingga setengah penggunanya. Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit saat tua. Zat dalam rokok ini masuk ke dalam tubuh melalui asap rokok, dan akan langsung tersebar hampir keseluruhan tubuh melalui peredaran darah. Nikotin yang terbawa melalui peredaran darah hanya membutuhkan waktu 7 detik untuk sampai ke organ jantung. Bahaya nikotin dapat mening katkan resiko serangan jantung.

Zat racun ini mampu membuat pembuluh arteri mengeras,serta menimbulkan penumpukkan lemak di saluran arteri mengeras,serta menimbulkan penumpukkan lemak di saluran arteri pada jantung,akibatnya darah tidak terpompa secara baik melalui jantung. Gangguan ini memicu terjadinya serangan jantung pada perokok. Ditambah lagi Zat ini secara akan meningkatkan denyut jantung segera setelah ia masuk kedalam tubuh,maka terjadilah gangguan pada orang ini, antara lain aritmia atau gangguan irama jantung. Sementara pada paru-paru,nikotin berpotensi besar menimbulkan gangguan bahkan kerusakan sel yang memicu terjadinya kanker paru-paru. Zat dalam rokok ini juga beresiko terhadap gangguan fungsi paru yang memicu munculnya penyakit emfisema, bronkitis, tuberkolisis, dan infeksi paru-paru.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok

Menurut Kamalasari dan Helmi, perilaku merokok selain disebabkan dari faktor dalam diri (internal) juga disebabkan faktor dari lingkungan (eksternal)
  1. Faktor Diri (Internal). Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Merokok juga memberi image bahwa merokok dapat menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri ) dan menunjukkan kedewasaan. Individu Juga merokok dengan alasan sebagai alat menghilangkan stres.
  2. Faktor Lingkungan (Eksternal). Menurut soetjiningsih, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku merokok remaja adalah keluarga atau orang tua, saudara kandung maupun teman sebaya yang merokok, dan iklan merokok.
SUMBER :
  • Henridha Ikhsan, Arwani SKM., MN, Purnomo SKM., M.Kes. Epid , pengaruh pendidikan kesehatan bahaya merokok terhadap perilaku dalam mengurangi konsumsi rokok pada remaja, Volume 00 Nomor 00
  • Mahmudin, 2014, Skripsi : Persepsi perokok aktif dalam menanggapi label peringatan bahaya merokok di Keluharan penembahan kec. Kraton kota yongyakarta, ( Sunan kalijaga yongyakarta : FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUNMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YONGYAKARTA )
  • Dani Ali Kusuma, Sudarminto S. Yuwono, Siti Narsito Wulan, Studi Kadar Nikotin dan Tar Sembilan Merk Rokok Kretek Filter yang Beredar di Wilayah Kabupaten Nganjuk, Vol. 5. No. 3
  • Chafetz, M.D. Morris., Merokok dan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan Populer, ( Jilid 9 ), (Jakarta: PT. Widyadara Grolier International Inc, 1990)
  • Samrotul Fikriyah ,Yoyok Febrijanto, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki di asrama putra, Volume 05 Nomor 1

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »


EmoticonEmoticon