Dampak Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Menurut Wijatno (2014:3) dalam perdagangan internasional, perdagangan negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing negara melalui spesialisasi produk komoditas yang diunggulkan oleh masing-masing negara, namun dalam kenyataan dengan semakin terbukanya suatu perekonomian hal tersebut tidak serta merta menciptakan kemakmuran bagi semua negara yang terlibat didalamnya. Ketiadaan suatu hambatan sering kali diidentikkan dengan perdagangan bebas. Tetapi, bukan berarti kehadiran barang atau jasa tersebut tidak disertai diskriminasi ataupun menghadirkan diskriminasi pada pasar nasional.

Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain.

Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara.

Dengan demikian perdagangan internasional memungkinkan terjadinya:
  1. Jual-beli atau tukar-menukar barang dan atau jasa antar negara
  2. Kerja sama di bidang ekonomi antar negara di seluruh dunia
  3. Pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Balance of Payment/ Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu negara
  4. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya
  5. Pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya modal
Manfaat Perdagangan Internasional

Setelah memahami pengertian perdagangan internasional, tentunya kita juga perlu tahu apa manfaatnya. Adanya perdagangan internasional dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan. Manfaat tersebut antara lain:
  1. Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
  2. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
  3. Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen.
  4. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
  5. Menambah devisa negara dari hasil ekspor
  6. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
  7. Menjalin persahabatan dengan negara lain
  8. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara.
Dampak Perdagangan Internasional

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi. Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik, kerajinan dan industri tekstil.
  2. Meningkatkan Pendapatan Negara. Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.
  3. Memperluas Lapangan Pekerjaan. Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.
  5. Meningkatkan Kualitas Produksi. Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional. Misalnya dengan mengganti peralatan/mesin industri dengan yang lebih modern dan bertehnologi.
  6. Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain. Dampak positif lain dengan adanya perdagangan internasional adalah semakin majunya lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dalam negara lain. Misalnya, mengatasi perbedaan alat pembayaran antarnegara.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral tentu saja selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif.

Adapun dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Terancam. Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.
  2. Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri. Dengan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri tentu akan mengurangi pasar di dalam negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
  3. Hancurnya Industri Dalam Negeri. Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.
  4. Meningkatnya Pengangguran. Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
  5. Terjadinya Utang Luar Negeri. Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »


EmoticonEmoticon