Makalah Dokumentasi

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Penelitian kualitatif merupakan sebuah kaedah dalam kajian yang digunakan untuk mendedahkan permasalahan dalam kehidupan dan organisasi masyarakat oleh sebab itu dapat kita kenal dalam kajian terbahagi dua bentuk yaitu bentuk kualitatif dan kuantitatif, yang mana bentuk kuantitaif berkaitan dengan angka-angka dan statistik sedangkan penelitian kualitatif bersifat mendiskripsikan hasil dari kajian atau istilah lain bersifat naratif.


Menurut Sugiono,( 2007 : 238 ) “ Masalah dalam kajian kualitatif bersifat sementara, tentative dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan”. Untuk itu di dalam penelitian kualitatif harus mempunyai bukti pembualan responden atau bukti-bukti yang menguatkan hasil penelitian karena dalam penulisan kualitatif banyak mengalami halangan yang tidak sesuai apa yang penyelidik kehendaki. Seperti yang di katakan oleh Barton dan Lazarsfeld dalam Azizi Yahaya (2007:104) pendekatan kualitatif adalah seperti jaring yang dibentangkan ke laut oleh nelayan laut dalam. Tingkat kesulitan dalam pendekatan kualitatif sedikit tinggi karena fakta itu suka berubah-rubah, jadi untuk mendalaminya kita harus mengambil beberapa sumber sebagai perbandingan dengan sumber yang awal.


Untuk kejelasannya pendekatan kualitatif dalam penyelidikan selalu digunakan oleh penelitian IPS (ilmu pengetahuan social) misalnya sejarah, sosiologi, antropologi dan sebagainya. Didalam kajian IPS penelitian kualitatif mencari sumber berdasarkan kehidupan yang nyata sesuai dengan apa yang kita dapat dari kajian tersebut, yang selalu menjadi persoalan mengapa terjadi, bagaimana boleh terjadi dan apa yang membuat itu boleh terjadi? Dan jawaban berupa hasil soalan tersebut yang kemudian dikembangkan oleh si penyelidik. Seperti pendapat Finlay,2006, dalam artikel Anis Chairiri bahwa penelitian kualitatif adalah berasaskan kepada konsep “going exploring” yang melibatkan in-depth and case oriented study atas sejumlah kes atau kes perseorangan.


Penelitian kualitatif memiliki kaedah pendekatan yang dijadikan panduan untuk melakukan kajian yaitu kaedah wawancara, observasi partisipasi, kajian dokumentasi etnografi dan sebagainya. Menurut Mudjia Rahardjo:2010 mengatakan bahawa jenis-jenis pendekatan kualitatif terdiri daripada etnografi (ethnography), kajian kes (case studies), kajian dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded theory, kajian sejarah (historical research). Maksudnya dengan menggunakan jenis ini penyelidik langsung mendapatkan data yang dikehendaki dari responden.


Kaedah ethnografi, yang mana penyelidik meneliti tentang perilaku masyarakat yang mempunyai kebudayaan yang tinggi karena dalam jenis ini penyelidik menggunakan masa yang cukup lama untuk melakukan penyelidikan dilapangan baik dengan cara wawancara maupun observasi lapangan. Berbeza dengan jenis kajian kes iaitu kajian yang mendalam tentang individu atau kelompok dalam suatu aktiviti tertentu, namun dengan jenis ini diharapkan penyelidik mencari teori tentang peristiwa yang ia teliti. Kajian wawancara, penyelidik langsung menemubual nara sumber-sumber yang menjadi pelaku dalam kajian tersebut atau selalu dikatakan data primer yang mana orang yang benar-benar mengalami sendiri peristiwa tersebut boleh juga menggunakan data sekunder (orang yang melihat dan menjadi saksi peristiwa itu berlaku). Sedangkan observasi partisipasi, penyelidik ikut di dalam bahan kajian tersebut dan ia mengetahui secara langsung bagaimana peristiwa atau masalah itu berlaku karena penyelidik itu sendiri yang mengalaminya, pengalaman itu dicatat dan dibuat seperti laporan kemudian dikembangkan berdasarkan apa yang ia perolehi. Dan studi dokumentasi, banyak para penyelidik melupakan betapa besar pengaruh dokumentasi didalam kajian, dokumentasi itu boleh berupa foto-foto, surat, surat kabar, buku-buku, naskah, artikel,catatan harian dan arsip-arsip yang lain dianggap penting bagi penyelidik. Dan observasi alami merupakan jenis pengamatan yang dilakukan secara alami maksudnya peneliti betul-betul melihat dan mencatat sesuai yang ia lihat tanpa ditambah-tambah dengan tujuan dapat mengamati dan memahami perilaku objek yang dikaji, penyelidik menggunakan kamera tersembunyi dan instrument soalan.


Dengan adanya jenis-jenis kajian diatas dapatlah mempermudah penyelidik melakukan penelitian kualitatifnya. Disini kita ketahui bahawa dengan cara kualitatif penyelidik banyak menggunakan argumentasi dan wacana dalam penulisan sehingga pembaca betul-betul merasai, yang berada di dalam naratif tersebut. Dalam penelitian kualitatif, banyak digunakan penyelidik yaitu kaedah wawancara, observasi partisifasi, dan dokumen analisis. Dalam assignment ini lebih difokuskan kepada dokumen analisis dalam peneltian kualitatif.



BAB II
PEMBAHASAN


A. Dokumentasi

Dokumentasi adalah Kumpulan dari dokumen-dokumen dapat memberikan keterangan atau bukti yang berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengelolaan dokumen secara sistematis serta menyebar luaskan kepada pemakai informasi tersebut.


Berdasarkan pengertian diatas boleh kita melihat bahan-bahan dokumenter, para ahli membahagikan dokumen didalam beberapa jenis yaitu :

  1. Menurut Bungin (2008; 123); dokumen-dokumen pribadi dan dokumen-dokumen rasmi. Dokumen pribadi adalah catatan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Berupa buku harian, surat pribadi, & autobiografi. Dokumen Rasmi terbagi dua: pertama intern; memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk kalangan perseorangan, laporan rapat, keputusan pimpinan, konvensi; kedua ekstern; majalah, buletin, berita yang disiarkan ke surat kabar, pemberitahuan.
  2. Menurut Sugiyono (2005; 82), berbentuk tulisan, gambar dan karya. Dapat dilihat melalui bentuk tulisan, seperti; catatan harian, life histories, ceritera, biografi, peraturan, polisi, dan lain-lain. Bentuk gambar, seperti; gambar hidup, sketsa, dan lainnya. Bentuk karya, seperti; karya seni berupa gambar, patung, filem, dan lain-lain.
  3. Menurut E. Kosim (1988; 33) jika diandaikan dokumen itu merupakan sumber rekord tertulis, maka terbagi dalam dua kategori yaitu sumber rasmi dan tak rasmi. Sumber rasmi merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh agensi/perorangan atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber rasmi formal dan informal. Sumber tidak rasmi, merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber tak rasmi formal dan informal.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jenis-jenis dokumen yang diuraikan dibawah ini Jenis – jenis Dokumen yaitu:

  • Menurut Jenisnya :
  1. Dokumen Fisik adalah dokumen menyangkyt materi ukuran, berat, tata letak, sarana, prasarana, dan sebaginya.
  2. Dokumen Intelektual adalah dokumen yang mengacu tujuan, isi subjek, sumber, metode penyebaran, cara memperoleh, keaslian dokumen, dan sebagainya
  • Menurut Sifatnya :
  1. Dokumen Tekstual adalah dokumen yang menyajikan informasi dalam bentuk tertulis. Misal: majalah, buku, katalog, dll
  2. Dokumen Nontekstual : adalah dokumen yang berisi beberapa teks. Misal : peta, grafik, gambar, rekaman, dll.
  • Menurut Literatur :
  1. Dokumen Korporil adalah dokumen mencakup materi cetak, tidak tercetak, prasasti, dan benda seni yang disimpan di museum dan perpustakaan.
  2. Dokumen Literer adalah bahan cetak dan non cetak yang mengandung informasi atau keterangan tertentu yang berguna.
  • Menurut Kepentingan dan khususnya :
  1. Dokumen Pribadi adalah dokumen yang dikumpulkan oleh perorangan dan merupakan koleksi dokumen pribadi. Misal : barang antik
  2. Dokumen Ekonomi adalah dokumen berisi informasi tentang perkembangan perekonomian sutau bangsa dan negara. Misal : produk baru
  3. Dokumen Sejarah adalah dokumen berisi informasi sejarah peradaban dan kebudayaan suatu bangsa. Misal : Piagam Proklamasi
  4. Dokumen Kedokteran adalah dokumen berisi informasi tentang perkembangan ilmu kedokteran. Misal : dokumen obat-obatan
  5. Dokumen Pemerintahan adalah dokumen berisi informasi tentang ketatanegaraan suatu pemerintahan. Misal : Peraturan-peraturan, Perundang-undangan
  • Menurut Dokumentasi :
  1. Dokumen Primer adalah dokumen berisi informasi tentang hasil penelitian asli atau langsung dari sumbernya. Misal : laporan
  2. Dokumen Sekunder adalah dokumen berisi informasi tentang literatur primer.
  3. Dokumen Tersier adalah dokumen berisi informasi tentang literatur sekunder. Misal : buku

B. Keberadaan Kajian Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif

Analisis dokumen merupakan salah satu dari kaedah kualitatif, namun para menyelidik lebih suka menggunakan kaedah kuantitatif. Dalam penggolahan data lebih mudah dan simple karena berhubungan dengan angka-angka dan kepastian dalam penulisan, sedangkan dalam penulisan kualitatif lebih kepada argumentasi, naratif dan imajinatif penulis berdasarkan apa yang diteliti. Didalam penulisan kita mengambil pengertian dokumen, apakah dokumen itu? Dokumen merupakan bahan-bahan tertulis yang telah lama diarsipkan dan kemudian dijadikan sumber penelitian bagi penyelidik, Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berarti mengajar. Pengertian dari kata dokumen ini menurut Louis Gottschalk (1986; 38) membagi dua pengertian dokumen iatu yang pertama sumber tertulis sebagai informasi sejarah atau kebalikan dari informasi lisan seperti artefak, prasasti dan peninggalan-peninggalan arkeologis. Yang kedua diperuntukan surat-surat resmi atau surat-surat Negara seperti surat perjanjian, hibah dan sebagainya.


Dalam kajian kualitatif dokumen diperlukan sebagai sumber, sejak bila dokumen itu pertama kali muncul, apa keperluannya dalam aktiviti dan bagaimana dokumen itu dibuat, semua itu diperlukan kaedah penelitian kualitatif bukan kuantitatif. Untuk itu para ahli mencari jawaban atas peninggalan-peninggalan dokumen agar dapat dianalisis ke asliannya. Didalam kajian kualitatif banyak menggunakan manusia atau human resources sebagai bahan penyelidikan, sedangkan yang menggunakan bahan bukan manusia disebut human non resources, itulah yang kita namakan dokumen. Menurut Sugiyono (2005; 83) kajian dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan kaedah observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan pengiktirafan hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan kajian dokumen ini dalam kaedah penelitian kualitatifnya hal serupa diungkapkan oleh Bogdan (seperti dikutip Sugiyono) “in most tradition of qualitative research, the phrase personal document is used broadly to refer to any first person narrative produce by an individual which describes his or her own actions, experience, and beliefs”.


Penyelidik mengumpulkan data melalui observasi ditempat kejadian diambil dokumennya seperti gambar ataupun surat-surat yang dianggap perlu bagi penyelidik. Kajian dokumen merupakan sarana pembantu penyelidik dalam mengumpulkan data atau informasi. dengan cara membaca surat-surat, ikhtisar, buku harian dan yang dianggap berhubungan dengan kajian. Dalam kajian dokumen tidak banyak melibat kepada manusia karena tidak mengganggu suasana penyelidikan. Menurut Gumilar (2005: 60) dalam jurnalnya adalah data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat “lunak”, tidak sempurna, immaterial, kadangkala kabur dan seorang penyelidik kualitatif tidak akan pernah mampu mengungkapkan semuanya secara sempurna. Disini dapat dilihat kelemahan dari kaedah kualitatif dengan sumber diperoleh belum cukup dikatakan sesuai dengan kaedahnya, namun kelebihannya kaedah kualitatif memiliki “menemukan (discocery), makna (meaning) dan pemahaman (understanding)”


C. Kajian Analisis Dokumen

Dalam kajian analisis dokumen penyelidik, penggunakan dokumen selalu dikait hubungkan dengan analisis isi. Cara menganalisis isi dokumen dengan memeriksa dokumen secara teratur dan rapi bentuk-bentuk perkataan yang dimasukan ke dalam data secara obyektif. Kajian isi atau content analysis document ini didefinisikan oleh Berelson yang dikutip Guba dan Lincoln, sebagai teknik penyelididkan untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Sedangkan Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. Definisi lain dikemukakan Holsti, bahwa kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif, dan sistematis (Moleong, 2007; 220). Dalam mengumpulkan bahan dokumen dengan cara harus sistematis dan generalisasi.


Dalam kaedah sejarah, pembahasan mengenai analisis dokumen bagian yang penting yang akan dipertaruhkan kebenarannya dari hasil penelitian sejarah. Oleh karenanya pembahasan kajian isi ini memiliki segmen khusus dalam pembahasan dan penggunaannya. Adapun yang terpenting dari kajian isi ini berkaitan dengan kritik intern (kredibilitas) dan kritik ekstern (otentisitas) sumber data. G.J. Renier (1997; 115) mencoba memberikan gambaran mengenai perbezaan kritik intern dan ekstern ini dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang biasa dipakai oleh kedua bentuk kritik tersebut. Dalam kritik ekstern pertanyaan yag dimunculkan berupa; Apakah jejak yang saya yakini ini ada?, Apakah yang diceritakannya kepada saya, dan apa yang dituntutnya itu ada?, Dalam bentuk bagaimana dia menulisnya?, lalu setelah pertanyaan tersebut coba dikaji dan dianalisis, maka pertanyaan selanjutnya adalah; Dapatkah saya mempercayai pesan yang ada di dalam jejak ini untuk saya pergunakan? Apakah benar-benar kesudahan dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang dalam pengamatan pertama, kemunculannya ada? Atau Adakah disekitarnya suatu serangkaian yang kurang jelas?, untuk menjawab pertanyaan tersebut maka diterapkan kritik intern.


Menurut Kuntowijoyo (1995; 99) sederhananya kritik ekstern (masalah otentisitas) itu mencoba mengkaji suatu dokumen untuk membuktikan keaslian sumbernya, yaitu dengan meneliti bagaimana kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapannya, kata-katanya, hurufnya, dan semua penampilan luarnya, untuk mengetahui otentisitasnya. Jika masalah otentisitas telah diverifikasi, selanjutnya peneliti melakukan uji kredibilitas (kritik intern), apakah dokumen tersebut dapat dipercaya?. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan komparasi mengenai informasi yang tertuang di dalam dokumen tersebut dengan data lain yang memiliki kesamaan waktu dan tempat peristiwa.



BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dengan adanya pendekatan kualitatif sebagai kaedah penelitian, penyelidik dapat melakukan penyelidikan sesuai dengan bidangnya. Sebenarnya ada perpaduan kaedah penelitian yang kita lebih dikenal dengan mix penyelidikan yang terdiri kajian kualitatif dan kuantitatif. Dapatlah kita bezakan jenis-jenis pendekatan kualitatif terdiri daripada etnografi, kajian kes, kajian dokumen/teks, observasi alami wawancara terpusat), fenomenologi, dan kajian sejarah. Dalam kajian kualitatif penyelidik memperoleh data berdasarkan data primer dan data sekunder. Data ini dapat membantu penyelidik membuat kajian secara mendalam. Dalam kajian analisis dokumen memiliki dua cara untuk mendapat hasil yang baik iaitu secara instrinsik dan ekstrinsik. intrinsik yang dianalisis isi dari temuan yang didapati oleh penyelidik sedangkan ekstrinsik adalah kajian yang dilakukan dari luaran sahaja misalnya kertasnya, tintanya, waktu penulisannya dan sebagainya.

Analisis dokumen dalam contoh sebuah jurnal terdiri dari tajuk, objek, rasional, persoalan kajian, rekabentuk, sorotan dan issu dalam kajian. Dengan adanya dapat dilihat bagaiamana penggunaan bahasa dan apa yang harus dilakukan setelah menganalisis dokumen tersebut. Dalam sebuah Negara dokumen itu seperti surat-surat penting, berita acara dan sebagainya. Untuk memastikan keasliannya maka perlu dianalisis sesuai dengan perkembangan saat itu, dengan begitu penyelidik mendapati kebenarannya.



DAFTAR KEPUSTAKAAN

  • Anis Chairiri, 2009. Artikel landasan fisafat dan metode penelitian kualitatif. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
  • Azizi yahaya, dkk. (2007). Menguasai penyelidikan dalam pendidikan. Malaysia: PTS Professional sdn.Bhd.
  • Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
  • Danu Wira Pangestu danu_wira@yahoo.com ATAU www.bangdanu.wordpress.com Komunitas Learning IlmuKomputer.Com 1 Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
  • Kosim, E. 1988. Metode Sejarah; Asas dan Proses. Bandung: Jurusan Sejarah UNPAD (untuk kalangan sendiri
  • Gottschalk, Louis. 1986. Understanding History; A Primer of Historical Method (terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: UI Press.
  • Gumilar Rusliwa Somantri. Memahami Metode Kualitatif. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 9, No. 2, Desember 2005: 57-65 5757
  • http://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/studi-dokumen-dalam-penelitian-kualitatif
  • Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. (2010). Jenis dan Metode Penelitian Kualitatif
  • Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA
  • Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  • Renier, G.J. 1997. History its Purpose and Method (terjemahan Muin Umar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »


EmoticonEmoticon